Posts

Showing posts from August 15, 2010

narsis di alam desaku

Image
desaku terletak di 10 km ke arah timur dari kota salatiga tepatnya diantara jalan raya salatiga-suruh suasana jalan santai menyambut hari kemerdekaan RI.................

ungkapan cinta II

Image
buat cintaku

primkopabri

Image
pada postingan terdahulu saya sudah memaparkan dsar operasional dari koperasi ini. Pada edisi kali ini saya akan membahas tentang mekanisme kerjanya. Prtama para petugas lapangan/mantri berkeliling ke sebuah lokasi dan mengunjungi warung,toko,atau usaha kecil lainnya yang sebelumnya sudah merupakan target. Mereka menawarkan modal dengan basa-basi atau dengan cara-cara khusus yang mereka kuasai (hehe). Setelah perjanjian deal dan mereka setuju dengan persyaratan yang diajukan maka dana langsung dicairkan. Bunga pinjaman yang mencapai 20-30% memiliki perhitungan atau kegunaan tersendiri selain untuk pengembangan usaha/laba juga untuk menutup biaya operasional seperti : transport,karena umumnya wilayah opersi mereka berjarak jauh.; Kerusakan/perawatan kendaraan; Kemacetan/keterlambatan pembayaran angsuran para nasabah,karena tidak mungkin dalam 1 bulan persis pinjaman dapat lunas tepat waktu .Pada umumnya akan banyak hambatan dalam proses penarikkan dilapangan yang bisa terjadi,

rambo`s mommy

Image
here she is :

konspirasi angka 666

Image
Penulisan artikel ini bertujuan hanya sebagai informasi tentang satanisme yang makin berkembang didunia ini,gw sendiri bukanlah SATANIC !,dan gw anti satanic !,gw hanya ingin berbagi informasi kepada semuanya agar kita bisa mengambil hikmah dan waspada terhadap fenomena satanic yang kian hari kian merebak dikalangan sekitar kita. SIMBOL ANGKA 666 dan kaitannya dengan SATANISME 666 dalam angka Rumawi = DCLXVI atau dalam arti kata lain dalam angka 666 tsb telah dapat merepresentasikan seluruh angka yang terdapat dalam angka Rumawi (D = 500, C = 100, L = 50, X = 10, V = 5, I = 1). Angka 666 dalam bhs Latin bisa diartikan sebagai DIC LVX = "dicit lux" - suara cahaya. Maklum setan dalam bhs Latin sering diberi nama sebagai Lucifer (Lux Ferre) atau sipembawa cahaya. Dalam istilah astrologi disebut juga sebagai Bintang Fajar atau Venus atau planet ke-enam terbesar dalam tata surya kita. Semua yang buruk dan jahat konon mempunyai kaitannya

asal-usul headbanging

Image
Headbanging (“memukul kepala”=kata google translator ^_^) adalah jenis tari yang melibatkan kekerasan mengguncang kepalanya waktu dengan musik, paling sering musik rock dan musik heavy metal . Asal usulnya The Headbanger “istilah” diciptakan selama Led Zeppelin ’s US tur pertama pada tahun 1969. Selama pertunjukan di Boston Tea Party, anggota penonton di baris pertama membenturkan kepala mereka terhadap tahap dalam irama musik. Lemmy dari Motörhead , bagaimanapun, mengatakan dalam sebuah wawancara di dokumenter The Decline of Western Civilization II: Tahun Metal , bahwa istilah “Headbanger” mungkin berasal dari nama band, seperti dalam “ Motorheadbanger”. Ian Gillan , vokalis dari Deep Purple , ketika ditanya apakah ia menemukan headbanging ia berkata, “Itu kemungkinan pasti” . Masalah Kesehatan Pada tahun 2005, Terry Balsamo , gitaris Evanescence, terjadinya stroke dari headbanging. Ada juga kasus orang yang telah terkena pukulan cemeti dari headb

menurut islam

Walau pemerintah mengklaim Indonesia akan aman dari badai krisis ekonomi yang melanda dunia, namun rakyat hari ini telah merasakan langsung dampak krisis ekonomi jilid II tersebut. Yang paling terasa adalah tingginya harga pangan lalu disusul dengan harga kebutuhan pokok lainnya. Pangkal krisis ekonomi dunia ini adalah akibat ketidakberesan sistem keuangan yang berbasis riba, membungakan uang. Kita tentu tahu, jika ada tetangga memiliki profesi meminjamkan uang mengambil keuntungan bunga sekian persen, kita sebut dia rentenir. Di pasar-pasar ada praktik jasa keuangan dengan pinjaman modal 100 ribu rupiah, dicicil tiap hari sebesar 5000 rupiah selama sebulan. Total jadi 150 ribu. Para pedagang di pasarpun semua menyebut mereka ini dengan sebutan Bank Plecit. Sebutan yang jelas bernada negatif, sama maknanya dengan rentenir. Kita mampu melihat bahwa orang yeng meminjamkan uang dengan meminta imbalan bunga tadi adalah rentenir! tapi kita sering silau d

lagi-lagi tatapan sinis tentang bank plecit

DI DEPAN rumah kecil yang juga berfungsi sebagai kantor, di Surakarta, beberapa hari ini terpampang: ''Hari Koperasi ke-60. Harinya Rakyat Kecil''. Jelas, tulisan itu dibuat untuk menyambut peringatan Hari Koperasi Ke-60, yang jatuh pada Kamis, 12 Juli 2007. Di antara kesibukan menyambut peringatan itu, sejumlah bakul di pasar-pasar tradisional di Kota Bengawan berceloteh : ''Ojo amek utangan nyang koperasi kuwi. Bungane nekak gulu (Jangan ambil pinjaman ke koperasi itu. Bunganya mencekik leher)." Yang menyambut ulang tahun mengingatkan, koperasi adalah milik wong cilik , sahabat rakyat kecil dalam berekonomi sehari- hari. Karena itu wajib untuk diperingati. Adapun celotehan para bakul memperingatkan agar kita sebisa mungkin menjauhi koperasi, karena membuat rakyat kecil makin melarat. Dua maksud yang bertolak belakang. Entah sampai kapan. Mengapa ada yang alergi terhadap koperasi ? Bukankah institusi itu dibentuk untuk men

alasan mengapa bank plecit masih bisa bertahan dan dipercaya

yang pro ama bank plecit

Lintah darat bagi warga miskin ternyata jadi ‘pahlawan’, karena mereka datang saat-saat orang- orang membutuhkan pertolongan keuangan. Bahkan masyarakat miskin merasa tidak dirugikan walau harus membayar bunga yang sangat tinggi. Banyak yang tidak percaya pada masa-masa revormasi seperti sekarang ini masih banyak warga pergi ke rentenir atau lintah darat dan bahkan praktek bank ”plecit” semakin merajalela. ”Selama ini pemerintah belum mampu mengendalikan palagi menggantikan posisi rentenir atau lintah darat ini, karena koperasi sendiri tidak mampu bersaing dengan bank plecit, bank harian, bank mingguan ataupun sejenisnya. Maka selama pemerintah masih belum mendapat gantinya bank plecit alias retenir ataupun litah darat, akan tetap eksis dikehidupan masyarakat miskin ”, kata Aktifis Sosial dari Jaringan Masyarakat ” IRSAN” Peduli Wong Cilik, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah Sudiyo,A.Ma.Pd, Senin 30 November 2009. Dalam diskusi di Kantor Desa Mayungsari,

jogja anti plecit???

TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Bank dan pengelola jasa keuangan didesak membuka gerai di pasar tradisional untuk menghindari rentenir yang memberikan bunga sangat tinggi kepada peminjam yang umumnya para pedagang kecil. Menurut Kepala Dinas Pasar Kota Yogyakarta Ahmad Fadli, pihaknya membuka peluang bagi bank dan lembaga keuangan untuk membuka gerai di pasar- pasar tradisional. "Kami juga menyediakan tempat untuk bank yang memerlukan lokasi anjungan tunai mandiri (ATM), kata Fadli di Yogyakarta, Senin (22/2) Di Pasar Beringhajo, misalnya, terdapat beberapa bank yang membuka gerai guna kemudahan pelayanan simpan- pinjam. Bank tersebut antara lain, Bank Rakyat Indonesia, Bank Danamon, Bank Pembangunan Daerah, Bank Jogja, Bank Mandiri, dan BMT Beringarjo. Jika bank berdekatan dengan pedagang pasar tradisional, menurut dia, akan mengurangi ketergantungan pedagang terhadap rentenir. Sebab, saat ini manajemen keuangan dalam berbisnis sebaiknya dikelola

argumen kontra bank plecit

Bank Thithil/Bank Plecit, merupakan fenomena ekonomi- sosial yang sampai saat ini masih terjadi di pasar-pasar tradisional. Para pelaku Bank Thithil (pelepas modal in-formal/illegal) ini memiliki semangat yang tinggi dalam melakukan usahanya meminjamkan uang, dengan cicilan yang ringan (per hari), namun bila dihitung besaran bunganya terlihat cukup tinggi, melebihi bunga Bank yang legal. Di sisi lain para nasabah Bank Thithil yang nota-bene adalah para pedagang kecil/pedagang kaki lima, sudah menganggap keberadaan Bank Thithil ini amat dibutuhkan, demi kelangsungan usaha mereka. Ketergantungan mereka terhadap Bank Thithil dikarenakan adanya kemudahan prosedur, kecepatan realisasi pinjaman, tanpa agunan dan tidak ada sanksi, bila pinjaman nunggak/tidak bisa mengangsur. Kehadiran Bank Thithil dipandang oleh para nasabahnya sebagai mitra usaha. Para nasabah (para pedagang kecil) ini sebagian besar adalah orang-orang Muslim, yang disatu sisi mereka memahami

bank plecit 'mengantar' gelar doktor

YOGYA (KRjogja.com) - Keberadaan bank plecit atau sering disebut juga bank thithil, sudah sangat menjamur di pasar-pasar tradisional di Jawa. Meski Bank Plecit bersifat informal, namun keberadaannya sudah menjadi fenomena ekonomi-sosial bagi masyarakat kecil. Karena sebagian besar nasabah dari bank plecit tersebut beragama Islam, maka perlu aturan hukum Islam untuk memayunginya. Demikian disampaikan Drs M Zulfa, M.Ag Dosen STAIN Salatiga dalam penelitiannya untuk memperoleh gelar Doktor Bidang Ilmu Agama Program Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, sebagaimana disampaikan Kabid Humas UIN Sunan Kalijaga Dra RTM Maharani kepada KRjogja.com, Sabtu (12/6). "Bank plecit ini sudah menjadi fenomena bagi masyarakat kecil, khususnya di pasar-pasar traditional. Para pelaku bank plecit ini melepaskan modalnya kepada nasabah tanpa syarat. Cicilannya dibayar ringan setiap hari, namun jika di total, ternyata bunganya melebihi dari bunga Bank Konvensiona

SAINGAN BANK PLECIT

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) hingga saat ini kerap harus berjuang sendiri agar usahanya bisa berjalan. Para pelaku bisnis UMKM harus bisa mencari modal dengan cara sendiri agar usahanya langgeng. Selama ini, sebagian besar pelaku UMKM kesulitan mendapatkan permodalan dari perbankan. Ada berbagai persyaratan untuk mendapatkan pinjaman dari bank. Di antaranya, harus di-back up dengan jaminan berupa sertifikat tanah, BPKB motor atau mobil. Kalau tidak mempunyai jaminan, paling cepat dan memungkinkan meminjam dari Bank Plecit, yaitu bank yang meminjamkan uang kepada pedagang dan pelaku UMKM dengan sistem pengembalian setiap hari. Keuntungannya pelaku UMKM bisa mendapatkan uang dengan cepat, tetapi risiko yang ditanggung nasabah harus membayar bunga yang tinggi. Mengapa pelaku UMKM mengunakan siasat atau lebih suka meminjam di Bank Plecit? Selain alasan ketiadaan jaminan seperti disebutkan di atas, penyebab lainnya adalah UMKM tidak mempunyai

sedikit tambahan buat fans deathmetal

Image
Deathmetal adalah sebuah sub- genre dari musik heavymetal yaitu perkembangan dari trashmetal ditahun 1980an. Beberapa ciri dari musik ini adalah lirik lagu yang bertekana tentang kematian dan kekerasan,downtuned guitar,beat drum yang cepat dan karakter vokal yang berbeda dari band-band yaitu cenderung seperti suara gerutuan atau geraman (growl) pionir dari aliran ini adalah VENOM dan DEATH yang terus berkembang di ikuti oleh beberapa band-band lainnya seperti CANNIBAL CORPS,MORBID ANGEL,ENTOMBED,GOD MACABRE,GRAVE dan lain-lain. Perkembangan pesat musik deathmetal terjadi pada awal tahun 2000an dengan banyak bermunculannya band-band deathmetal antara lain DISAVOWED,AMON AMARTH,THE BERZEKER,DYING FETUS,CONDEMNED,dan masih banyak lagi yang lainnya. Dinegara kita Indonesia invasi deathmetal dimulai sekitar tahun 1990an ke atas dengan munculnya band trashmetal dari Jakarta yaitu ROTOR. Dan pergerakan deathmetal sendiri lahir dengan munculnya band asal Ma

ngaku metal wajib baca !

Image
Embrio kelahiran scene musik rock underground di Indonesia sulit dilepaskan dari evolusi rocker-rocker pionir era 70-an sebagai pendahulunya. Sebut saja misalnya God Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy(Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung) , Terncem (Solo), AKA/SAS (Surabaya), Bentoel (Malang) hingga Rawe Rontek dari Banten. Mereka inilah generasi pertama rocker Indonesia. Istilah underground sendiri sebenarnya sudah digunakan Majalah Aktuil sejak awal era 70- an. Istilah tersebut digunakan majalah musik dan gaya hidup pionir asal Bandung itu untuk mengidentifikasi band-band yang memainkan musik keras dengan gaya yang lebih `liar ’ dan `ekstrem’ untuk ukuran jamannya. Padahal kalau mau jujur, lagu-lagu yang dimainkan band- band tersebut di atas bukanlah lagu karya mereka sendiri, melainkan milik band- band luar negeri macam Deep Purple, Jefferson Airplane, Black Sabbath, Genesis, Led Zeppelin, Kansas, Rolling Stones hingga ELP. Tradisi yang kontraprodukti