Ketika Kopi Memicu Perang
TEMPO.CO , Makassar : Enrekang adalah area purba yang dikenal sebagai tanah Lixisol Podzolik. Keberadaan perkebunan rakyat di Enrekang dan Toraja mulai dikenal sebagai penghasil kopi Kalo sejak 1750. Pada abad XIV, keberadaan perkebunan kopi arabika di Toraja dibawa oleh pedagang Arab. Pada masa itu, pedagang dari Jawa datang ke daerah ini membawa emas, porselen, tembikar, dan kain untuk ditukar dengan kopi. (Baca juga: Racikan Rahasia untuk Menikmati Kopi Toraja ) Tahun 1887-1888, pasar kopi di Toraja didominasi oleh Kerajaan Luwu. Saat itulah terjadi apa yang kemudian disebut sebagai Perang Kopi I, di mana terjadi persaingan antarsesama pedagang untuk merebut sumber kopi. Persaingan ini menimbulkan banyak kerusakan di Toraja. Pasukan Kerajaan Bone, di bawah pimpinan La Maddukelleng Petta Ponggawa, memasuki Toraja pada 1898. Kedatangan pasukan Bone mengakibatkan pecahnya Perang Kopi II, karena masyarakat Toraja bersama Puang Tallu Lembangna melakukan perlawanan. Tahun...