yang pro ama bank plecit

Lintah darat bagi warga miskin
ternyata jadi ‘pahlawan’, karena
mereka datang saat-saat orang-
orang membutuhkan
pertolongan keuangan. Bahkan
masyarakat miskin merasa tidak
dirugikan walau harus
membayar bunga yang sangat
tinggi. Banyak yang tidak
percaya pada masa-masa
revormasi seperti sekarang ini
masih banyak warga pergi ke
rentenir atau lintah darat dan
bahkan praktek bank ”plecit”
semakin merajalela.
”Selama ini pemerintah belum
mampu mengendalikan palagi
menggantikan posisi rentenir
atau lintah darat ini, karena
koperasi sendiri tidak mampu
bersaing dengan bank plecit,
bank harian, bank mingguan
ataupun sejenisnya. Maka
selama pemerintah masih belum
mendapat gantinya bank plecit
alias retenir ataupun litah darat,
akan tetap eksis dikehidupan
masyarakat miskin ”, kata Aktifis
Sosial dari Jaringan Masyarakat
” IRSAN” Peduli Wong Cilik,
Kabupaten Purworejo, Jawa
Tengah Sudiyo,A.Ma.Pd, Senin
30 November 2009.
Dalam diskusi di Kantor Desa
Mayungsari, Kecamatan Bener,
Kabupaten Purworejo. Sudiyo
yang selaku Kepala Desa
Mayungsari tersebut,
menyambut baik didirikannya
Koperasi Serba Usaha ”LESTARI”
yang kerjasamanya dengan
anggota LMDH LESTARI, desa
Mayungsari, yang sekarang
anggotanya masih dari anggota
LMDH LESTARI di desa
Mayungsari, namun tidak
tertutup kemungkinan dari
daerah lain bisa masuk menjadi
anggota apabila kelak di
kemudian hari koperasi tersebut
menjadi besar. Memang
harapan yang sangat besar
datang dari para anggota,
namun semua tergantung dari
natinya perkembangannya
seperti apa.
Menurut Dia lagi masalah
rentenir jelas berkaitan langsung
dengan kebijakan Bank
Indonesia yang tidak
memungkinkan warga miskin
mengakses ke bank. Mereka ke
rentenir karena prosedurnya
tidak berbelit-belit dan mudah
serta tanpa agunan. Jadi banyak
masyarakat yang cari kepenake
tok, pungkas Kepala Desa
Mayungsari tersebut.
Sumber tulisan Rofiq.

Comments

Popular posts from this blog

bank plecit

primkopabri