Posts

Showing posts from November 20, 2011

Papua 8x Lebih Kaya dari Indonesia

Image
KAMI tidur di atas emas, berenang di atas minyak, tapi bukan kami punya. Kami hanya menjual buah-buah pinang. Sepenggal lirik lagu penyanyi Edo Kondolangit, bisa menggambarkan rintihan hati rakyat Papua. Walau mereka hidup di bagian bumi yang kaya tiada tara, tapi terpuruk dalam nestapa kemiskinan dan keterbelakangan. Berpuluh tahun mereka hanya menonton warisan kekayaan dari Tuhan itu dikeruk, diangkut dan dijual untuk memperkaya jutaan manusia di ujung benua Amerika serta segelintir elit di Indonesia, yang berfungsi sebagai centeng alias anjing penjaga tambang bernama Freeport. Ekspedisi tiga orang Eropa tahun 1936, pimpinan DR Anton H Colijn bersama Jean- Jacques dan Frits J Wissel ke Gunung Gletser, Jayawijaya dan kemudian menemukan Ertsberg, seolah menjadi pembuka kotak pandora gunung emas di tanah Papua. Sedangkan ekspedisi Freeport yang dikomandoi Forbes Wilson dan Del Flint, untuk menjelajahi Ertsberg tahun 1960, semakin menguatkan hasrat memba

hewan

"Sesungguhnya Allah memerintahkan agar berbuat baik terhadap segala sesuatu�. Hendaklah kalian menajamkan pisau [yang akan dipakai] dan senangkanlah hewan yang akan disembelih"�Hadith. Di abad ke-21, hewan menghilang. Kita memang melihat kambing dan sapi berderet di pasar tepi jalan. Tapi bahkan di hari raya kurban, orang kota besar tak menemui makhluk hidup itu. Ternak itu hanya komoditas, benda-benda yang muncul dalam nilai tukar. Mereka dengan mudah dibeli dan dikirim ke tempat penyembelihan. Dan dalam pesta makan yang asyik kemudian, ada sesuatu yang dilupakan�sesuatu yang sebenarnya hari itu dikukuhkan kembali: pertalian manusia dengan apa yang hidup dan yang mati. Pertalian itulah (yang diisyaratkan hadith, hingga kita harus "berbuat baik terhadap segala sesuatu") yang membuat hari raya kurban tak dimaksudkan sebagai hari pembantaian massal. Kematian hewan adalah saat yang khidmat. Ia secara radikal berbeda dengan jam-jam