Inilah Bagaimana Iklan Mencuci Otak Anda

free advertisement
upload png


Coba perhatikan, berapa
banyak Anda tergoda untuk
membeli sesuatu setelah
melihat iklan. Jika dilihat lebih
dalam lagi, terkadang
seseorang membeli barang-
barang yang sebenarnya
sudah ia miliki atau tidak
terlalu ia butuhkan.

Ketika ada iklan TV plasma,
orang-orang banyak
membelinya padahal mereka
masih memilki TV di rumah
yang masih berfungsi. Begitu
juga dengan handphone dan
kendaraan bermotor.
Begitulah efek dari iklan.

Iklan merayu calon pembeli
dalam dua cara.

1. Ada iklan yang sesuai
kenyataan atau disebut juga
'persuasi logis' contohnya
mobil ini dapat menempuh
jarak 20 km per liter.

2. Ada juga iklan yang
melemahkan kewaspadaan
atau disebut 'pengaruh non-
rasional' contohnya seorang
wanita cantik kemudian
datang dan mengitari mobil.
Neuromaketing merupakan
disiplin ilmu yang mempelajari
respons pikiran konsumen
terhadap rangsangan
pemasaran.

Meskipun
demikian, dampak iklan pada
fungsi otak seperti yang
dipelajari dalam
neuromarketing masih belum
jelas.
Namun saat ini, para peneliti
di University of California, Los
Angeles dan George
Washington University telah
menunjukkan bahwa beberapa
jenis iklan mampu
membangkitkan aktivitas otak
pada berbagai tingkat,
tergantung penggunaan tipe
iklannya persuasi logis atau
pengaruh non-rasional.

Penelitian yang dimuat dalam
Journal of Neuroscience,
Psychology, and Economics ini
menemukan bahwa daerah
otak yang terlibat dalam
pengambilan keputusan dan
pengolahan emosional
menjadi lebih aktif ketika
individu melihat iklan yang
menggunakan teknik persuasi
logis daripada melihat iklan
yang menggunakan teknik
pengaruh non-rasional.
Daerah otak ini menghambat
individu untuk merespons
rangsangan tertentu.

"Aktivitas otak berada pada
tingkat rendah ketika melihat
iklan yang menggunakan
gambar pengaruh non-
rasional. Hal itu kurang
menghambat perilaku
seseorang dalam merespons
rangsangan tertentu. Artinya,
kemampuan seseorang untuk
menahan diri berkurang
ketika akan membeli produk
yang digambarkan dalam
iklan dengan teknik pengaruh
non-rasional," tutur Dr. Ian
Cook, profesor psikiatri di
Semel Institute for
Neuroscience and Human
Behavior di UCLA.

Dr. Cook dan rekan-rekannya
memperlihatkan gambar-
gambar iklan kepada 24 orang
dewasa sehat yang terdiri dari
11 orang perempuan dan 13
orang laki-laki sambil dicatat
aktivitas listrik di otaknya
dengan menggunakan
electroencephalography (EEG)
. Setiap peserta diperlihatkan
24 iklan yang dimuat di
majalah dan surat kabar.

Iklan dengan gambar persuasi
logis antara lain; tabel fakta
dan angka-angka tentang
produk rokok, rincian
bagaimana menggunakan
sikat gigi yang baik, dan saran
memilih makanan anjing
berdasarkan tingkat
aktivitasnya.

Sedangkan sampel iklan
dengan teknik pengaruh non
rasional contohnya; gambar
cipratan air pada iklan
minuman, gambar seorang
wanita cantik berdiri memakai
celana jeans pada iklan jeans,
dan gambar seorang
perempuan melompat di atas
hidran air yang
menyemprotkan air
sementara seorang pria
menyeringai di belakangnya
pada iklan rokok.
Kesimpulannya
Peneliti menemukan bahwa
gambar persuasi logis (data
atau tabel) secara signifikan
berkaitan dengan tingginya
aktivitas daerah otak yang
terlibat dalam pengambilan
keputusan dan pengolahan
emosional, yaitu bagian
cingulate orbitofrontal dan
anterior, amygdala dan
hippocampus. Aktivitas otak
bagian ini yang meningkat
akan membuat orang tertarik
pada iklan tersebut.

Temuan yang dilansir dari
Eurekalert, Rabu (21/9/2011)
ini memperkuat hipotesis
bahwa pilihan pembelian
barang dan jasa dapat
dibentuk oleh banyak faktor,
termasuk penyajian iklan
secara logis, informasi
persuasif dan penggunaan
gambar atau tulisan yang
dapat mengubah perilaku
tanpa memerlukan kesadaran
atas sebuah pesan yang ingin
disampaikan
"Hasil menunjukkan bahwa
ketika menanggapi
rangsangan non rasional,
aktifitas di daerah otak
menurun sehingga
menghambat respon terhadap
rangsang. Temuan ini
mendukung dugaan bahwa
beberapa pengiklan ingin
merayu konsumen, bukan
membujuk konsumen untuk
membeli produknya," tutup
Dr. Cook.

Comments

Popular posts from this blog

bank plecit

primkopabri