Cara Mengusir Rasa Malas

devil animated animation devil smiley emoticon 0Menurut penelitian, kebiasaan
malas merupakan penyakit
mental yang timbul karena
kita takut menghadapi
konsekuensi masa depan.
Yang dimaksud dengan masa
depan ini bukan hanya satu
atau dua tahun kedepan tetapi
satuatau dua menit dari
sekarang.
Contohnya saja ketika Kita
malas dari bangun, Kita akan
berkata dalam hati: “Satu
menit lagi saya akan bangun”,
tetapi kenyataannya
barangkali Kita akan berlama-
lama di tempat tidur sampai
akhirnya memang waktunya
tiba untuk siap-siap pergi ke
kantor.
Kebiasaan malas timbul
karena kita cenderung
mengaitkan masa depan
dengan persepsi negatif. Kita
menunda-nunda pekerjaan
karena cenderung
membayangkan setumpuk
tugas yang harus dilakukan di
kantor. Belum lagi
berhubungan dengan orang-
orang yang Kita tidak sukai,
misalnya.
Sayangnya, menunda-nunda
pekerjaan pada akhirnya akan
mengundang stress karena
mau tidak mau satu saat Kita
harus mengerjakannya. Di
waktu yang sama Kita juga
mungkin punya banyak
pekerjaan lain.
Dalam beberapa hal, Kita pun
mungkin akan kehilangan
momen untuk berkembang
ketika Kita mengatakan
“tidak” terhadap sebuah
kesempatan –Kita malas
bertindak karena bayangan
negatif tentang hal-hal yang
memberatkan didepan.
Berikut ini ada 3 Tips untuk
mengusir rasa malas dalam
diri kita :
1. Ganti “Kapan Selesainya”
dengan “Saya Mulai
Sekarang”
ApabilaKita dihadapkan pada
satu tugas besar atau proyek,
Kita sebaiknya JANGAN
berpikir mengenai rumitnya
tugas tersebut dan
membayangkan kapan bisa
diselesaikan. Sebaliknya,
fokuslah pada pikiran positif
dengan membagi tugas besar
tersebut menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil dan
menyelesaikannya satu demi
satu.
Katakan setiap kali Kita
bekerja: “Saya mulai
sekarang”.
Cara pkitang ini akan
menghindarkan Kita dari
perasaan terbebani, stress,
dan kesulitan. Kita membuat
sederhana tugas didepan Kita
dengan bertindak positif.
Fokus Kita hanya pada satu
hal pada satu waktu, bukan
banyak hal pada saat yang
sama.
2. Ganti “Saya Harus” dengan
“Saya Ingin”
Berpikir bahwa Kita harus
mengerjakan sesuatu secara
otomatis akan mengundang
perasaan terbebani dan Kita
menjadi malas
mengerjakannya. Kita akan
mencari seribu alasan untuk
menghindari tugas tersebut.
Satu tip yang bisa Kita
gunakan adalah mengganti
“saya harus mengerjakannya”
dengan “saya ingin
mengerjakannya”. Cara pikir
seperti ini akan
menghilangkan mental blok
dengan menerima bahwa Kita
tidak harus melakukan
pekerjaan yang Kita tidak
mau.
Kita mau mengerjakan tugas
karena memang Kita ingin
mengerjakannya, bukan
karena paksaan pihak lain.
Kita selalu punya pilihan
dalam kehidupan ini. Tentunya
pilihan Kita sebaiknya dibuat
dengan sadar dan tidak
merugikan orang lain. Intinya
adalah tidak ada seorang pun
di dunia ini yang memaksa
Kita melakukan apa saja yang
Kita tidak mau lakukan.
3. Kita Bukan Manusia
Sempurna
Berpikir bahwa Kita harus
menyelesaikan pekerjaan
sesempurna mungkin akan
membawa Kita dalam kondisi
mental tertekan. Akibatnya
Kita mungkin akan malas
memulainya. Kita harus bisa
menerima bahwa Kita pun
bisa berbuat salah dan tidak
semua harus sempurna.
Dalam konteks pekerjaan,
Kita punya kesempatan untuk
melakukan perbaikan
berulang kali. Kita selalu bisa
negosiasi dengan boss Kita
untuk meminta waktu
tambahan dengan alasan yang
masuk akal. Mulai pekerjaan
dari hal yang kecil dan
sederhana, kemudian
tingkatkan seiring dengan
waktu. Berpikir bahwa
pekerjaan harus diselesaikan
secara sempurna akan
membuat Kita memkitang
pekerjaan tersebut dari hal
yang besar dan rumit.
Kemalasan merupakan
sesuatu yang normal dalam
hidup Kita. Karena dia normal
maka dia pun bisa diatasi. Tiga
tipsdiatas bisa menjadi awal
untuk berpikir dan bertindak
berbeda dari biasanya
sehingga Kita tidak menyia-
nyiakan kesempatan yang
datang hanya karena malas
mengerjakannya

Comments

Popular posts from this blog

bank plecit

primkopabri