Surat Untuk Sahabat
Sungguh kau goblok sahabatku.
Jatidirimu tergadai hitungan
rupiah,
harga sebuah kemanusiaan
hanya ternilai hitungan jari.
Sekaratnya
idealismemu ditimpa
propaganda dualisme, kemana
nyalimu ?
Sampai kapan penindasan
harga dirimu kau biarkan ?
Tiada lagi
kebanggaan menjadi manusia
bernurani. Tak lagi punya
grafiti untuk
menunjukkan kau punya ciri.
Dungu kau !
Ikuti arus keserakahanmu.
Global kapitalisme,
individualisme,
hedonisme, memuaskan nafsu
sekulerismemu sendiri.
Apa bedanya dirimu dg tikus-
tikus got yg berpesta
bergelimang sampah,
angkuh mencuri milik sesama,
memakan anak sendiri, lalu
berlari
kesana-kemari tanpa rasa
berdosa.
Malunya diriku tak
punya daya bahasa
untuk menyadarkanmu. Cuma
kata penghias sapa.
Semoga engkau terima makna
dari cacianku yg sederhana ini,
sahabatku..
Dari seorang sahabat yg masih
menyayangimu.
Jatidirimu tergadai hitungan
rupiah,
harga sebuah kemanusiaan
hanya ternilai hitungan jari.
Sekaratnya
idealismemu ditimpa
propaganda dualisme, kemana
nyalimu ?
Sampai kapan penindasan
harga dirimu kau biarkan ?
Tiada lagi
kebanggaan menjadi manusia
bernurani. Tak lagi punya
grafiti untuk
menunjukkan kau punya ciri.
Dungu kau !
Ikuti arus keserakahanmu.
Global kapitalisme,
individualisme,
hedonisme, memuaskan nafsu
sekulerismemu sendiri.
Apa bedanya dirimu dg tikus-
tikus got yg berpesta
bergelimang sampah,
angkuh mencuri milik sesama,
memakan anak sendiri, lalu
berlari
kesana-kemari tanpa rasa
berdosa.
Malunya diriku tak
punya daya bahasa
untuk menyadarkanmu. Cuma
kata penghias sapa.
Semoga engkau terima makna
dari cacianku yg sederhana ini,
sahabatku..
Dari seorang sahabat yg masih
menyayangimu.
Comments
Post a Comment
silahkan berkomentar kawan !