Bank Plecit (Penggerak Ekonomi Rakyat Jelata)

Oleh: Tertius Pandjaitan | 09
June 2011 | 12:56 WIB
Karena saya jarang masak
dirumah, maklum masih status
DUDI ( duda ditinggal mati)
hehe, jadinya saya sering cari
makan diluar, kebanyakan
warung makan yang saya
sambangi adalah warung
makan kecil dan kelas
merakyat.
Dari pengalaman makan di
warung warung kecil itulah
saya jadi tahu persis ada yang
dinamakan bank keliling
harian. Dengan batas pinjaman
yang bervariasi tetapi pastinya
sesuai dengan standar
ekonomi sangat kecil
kebanyakan nominal modal
yang diluncurkan tidak lebih
dari satu juta rupiah. Para
pengusaha bank keliling
harian membantu pengusaha
kecil kelas amuba (sangat
mikro) itupun terjadi, dengan
sifat yang saling
membutuhkan.
Seperti yang diutarakan oleh
kawan saya pemilik warung
makanan gado- gado, beliau
mengatakan dengan modal
yang didapat dari bank keliling
harian inilah dia dapat
menjalankan usahanya,
walaupun dengan agak
terseok seok, tapi mau
dibilang apa, aset yang mau
dipakai sebagai jaminan bank
yang resmi tidak ada, rumah
saja ngontrak katanya,
begitupun dengan kredit mikro
yang didengung-dengungkan
pemerintah susah sekali untuk
mengurusnya. Jadinya mereka
lebih condong memakai jasa
bank keliling harian yang
prosesnya mudah dan tidak
bertele-tele, jaminannya
hanya dilihat dari aktivitas
jualan saja.
Bagaimana dengan teknis
peminjaman saya bertanya?
rata dengan variasi bunga
yang 15-20 persen/bulan,
dengan jangka waktu satu
bulan saja, dikutip cicilan plus
bunganya setiap hari, saya
membayangkan dari sudut
pandang manajemen finansial,
bukannya hal itu cukup berat
dan mencekik, contoh:
pinjaman Rp 500.000, dicicil
sebanyak 30 hari cicilan plus
bunga senilai Rp.20.000/hari
jadi bunganya 20 persen,
secara hitungan dagang, ini
jelas sangat memberatkan,
walaupun begitu, kebanyakan
dari pedagang kecil
mengatakan masih ada untung
walaupun tipis.
Akhirnya saya bertanya-
tanya , kemana program
pemerintah itu yang katanya
mengucurkan kredit mikro,
ternyata mengurusnya susah,
adapun bank swasta nasional
yang ditunjuk untuk
mengadakan program seperti
ini, juga kebanyakan syarat
yang tidak akan bisa dipenuhi
oleh pengusaha mikro jelata.
Pantas bank keliling harian ini
menjadi muara
ketergantungan usaha jelata,
kata kawan saya yang punya
warung gado-gado ini, mau
apa lagi bang, harus diterima
dengan ikhlas dan sukacita.
Saya manggut-manggut sambil
berkata :
“Hidup Ini Indah”
Tabiik

Comments

  1. saya memiliki usah wrung sembako di 2 tempat didaerah ciledug. bsa dbantu untuk pembiayaan modal'y. kiki ( 021 ) 9430 9951. trima kasih.

    salam.

    ReplyDelete

Post a Comment

silahkan berkomentar kawan !

Popular posts from this blog

bank plecit

primkopabri