Inilah Biografi Singkat Pelaku Peledakan Masjid Cirebon
TEMPO Interaktif, Jakarta -
Wajah dalam foto yang dirilis
Markas Besar Kepolisian RI
sebagai terduga pelaku
peledakan bom bunuh diri itu
dikenali sebagai wajah
Muhammad Syarif, 25 tahun.
"Ya, itu memang Muhammad
Syarif," kata Ketua Gerakan
Anti Pemurtadan dan Aliran
Sesat (Gapas) Kota Cirebon
Andi Mulya kemarin.
Andi mengaku mengenal
Syarif sekitar dua tahun lalu.
Saat itu Syarif sedang
menendang-nendang orang-
orang yang tidur di dalam
Masjid At-Taqwa, Cirebon.
Melihat Syarif menendangi
orang tidur, penjaga masjid
hendak mengusirnya. Tapi
Andi mencegah lalu
membinanya.
Andi menegaskan Syarif bukan
anggota Gapas ataupun Forum
Umat Islam. Tapi, kata Andi,
Syarif rajin mengikuti kegiatan
dan pengajian dua
perkumpulan itu meski tidak
diundang. Andi menilai Syarif
memiliki sifat temperamental.
Menurut dia, di lapangan
Syarif kerap melakukan aksi
yang berlebihan, meski
sebelumnya sudah dilarang.
Syarif adalah anak keempat
dari delapan bersaudara.
Adiknya disebut-sebut pernah
berperan dalam sebuah
sinetron. Orang tua Syarif
sudah bercerai dan ia tinggal
di rumah sang ibunda.
Sebelum menikah, Syarif
tinggal di rumah ayahnya,
Gofur, di Gang Rara Kuning I,
Kelurahan/Kecamatan
Pekalipan, Cirebon. Kini
rumah berpagar tinggi itu
sepi. "Pemilik rumah sudah
dibawa ke Jakarta oleh polisi,"
kata Ketua RT 003, Sopandi.
Mereka yang dibawa adalah
Gofur, 60 tahun; Ratu
Srimulat, 56 tahun; dan Toni.
Ayah, ibu, dan adik Syarif itu
berangkat Jumat malam lalu.
Tetangga Ratu Srimulat,
Halimah, juga mengenal Syarif
sebagai orang yang baik tapi
gampang emosi. "Dia jarang
bergaul, sering marah-marah
sendiri, terutama terhadap
adiknya."
Halimah menyatakan sudah
lama tidak melihat Syarif,
apalagi sesudah pindah ke
rumah istrinya di Majalengka.
Sebulan lalu, Halimah pernah
melihatnya di rumah ibunya.
Adapun Gofur menyatakan
anaknya memang tertutup.
"Sering membantah orang
tua, dan sering berkelahi
dengan adiknya."
Kini pria tertutup itu telah
pergi meninggalkan seorang
istri yang sedang hamil.
Wajah dalam foto yang dirilis
Markas Besar Kepolisian RI
sebagai terduga pelaku
peledakan bom bunuh diri itu
dikenali sebagai wajah
Muhammad Syarif, 25 tahun.
"Ya, itu memang Muhammad
Syarif," kata Ketua Gerakan
Anti Pemurtadan dan Aliran
Sesat (Gapas) Kota Cirebon
Andi Mulya kemarin.
Andi mengaku mengenal
Syarif sekitar dua tahun lalu.
Saat itu Syarif sedang
menendang-nendang orang-
orang yang tidur di dalam
Masjid At-Taqwa, Cirebon.
Melihat Syarif menendangi
orang tidur, penjaga masjid
hendak mengusirnya. Tapi
Andi mencegah lalu
membinanya.
Andi menegaskan Syarif bukan
anggota Gapas ataupun Forum
Umat Islam. Tapi, kata Andi,
Syarif rajin mengikuti kegiatan
dan pengajian dua
perkumpulan itu meski tidak
diundang. Andi menilai Syarif
memiliki sifat temperamental.
Menurut dia, di lapangan
Syarif kerap melakukan aksi
yang berlebihan, meski
sebelumnya sudah dilarang.
Syarif adalah anak keempat
dari delapan bersaudara.
Adiknya disebut-sebut pernah
berperan dalam sebuah
sinetron. Orang tua Syarif
sudah bercerai dan ia tinggal
di rumah sang ibunda.
Sebelum menikah, Syarif
tinggal di rumah ayahnya,
Gofur, di Gang Rara Kuning I,
Kelurahan/Kecamatan
Pekalipan, Cirebon. Kini
rumah berpagar tinggi itu
sepi. "Pemilik rumah sudah
dibawa ke Jakarta oleh polisi,"
kata Ketua RT 003, Sopandi.
Mereka yang dibawa adalah
Gofur, 60 tahun; Ratu
Srimulat, 56 tahun; dan Toni.
Ayah, ibu, dan adik Syarif itu
berangkat Jumat malam lalu.
Tetangga Ratu Srimulat,
Halimah, juga mengenal Syarif
sebagai orang yang baik tapi
gampang emosi. "Dia jarang
bergaul, sering marah-marah
sendiri, terutama terhadap
adiknya."
Halimah menyatakan sudah
lama tidak melihat Syarif,
apalagi sesudah pindah ke
rumah istrinya di Majalengka.
Sebulan lalu, Halimah pernah
melihatnya di rumah ibunya.
Adapun Gofur menyatakan
anaknya memang tertutup.
"Sering membantah orang
tua, dan sering berkelahi
dengan adiknya."
Kini pria tertutup itu telah
pergi meninggalkan seorang
istri yang sedang hamil.
Comments
Post a Comment
silahkan berkomentar kawan !