Idealis(me)


Hidup itu aneh,kata orang hidup itu perlu prinsip. Dengan prinsip kita bisa menghargai nilai-nilai,baik atau buruk,dan (katanya) kebahagiaan...

Namun belakangan sepanjang yang saya alami,rasakan dan saya baca dari kehidupan itu sendiri bahwa betapa orang-orang dengan idealisme teguh selalu mati konyol walau tidak bisa dibilang sia-sia,setidaknya mereka meninggalkan pelajaran berharga buat hidup ini.

Sebagai gambaran adalah sebuah buku kumpulan cerpen Seno Gumira Ajidarma berjudul Penembak Misterius yang begitu gamang dalam setiap ending ceritanya namun dalam disetiap makna yang tersirat. Bagaimana si Rambo (becak terakhir) yang menyerah di akhir pengejarannya oleh polisi dan berkata : 'saya cuma manusia,butuh makan minum dan menafkahi anak istri saya,bagaimana mereka hidup jika saya mati karena idealisme konyol yang tidak memberi apa-apa ?' . Penonton pun kecewa karena berharap si Rambo mati menjadi pahlawan sementara penonton tertawa bangga dengan hadirnya pahlawan setelah itu lupa dan kembali kepada rutinitasnya sebagai pengecut yang berupa ritual dan aktifitas yang sama setiap hari.

Lain ceritanya sang penembak misterius (penembak misterius) yang tiba-tiba mengalihkan targetnya kepada si penyewa entah kerasukan setan mana yang mempengaruhinya semua terjadi begitu saja sama seperti kita yang kadang mengalihkan niat tanpa ada alasan yang jelas.

Buku ini memang sudah lama dan sudah memasuki cetakan yang kesekian kalinya semula ditujukan untuk menggugat kebijakan pemerintah pada masa itu yang terkenal dengan 'petrus' namun saya melihat dari sudut yang berbeda dan trilogi cerpen dalam buku ini saya terjemahkan sebagai cerita yang berbeda pula,bukan sebagai trilogi.

Akhir kata,sebagai orang yang mengagumi karya-karya SGA saya memberi empat bintang untuk buku ini sebagai karya yang tak lekang oleh jaman.

Salam,penulis

Comments

Popular posts from this blog

bank plecit

primkopabri