Busi Laser. Mantaf Gan !
-Keinginan para
ahli otomotif
menggunakan
laser sebagai
pengganti busi
untuk memicu pembakaran
pada mesin bensin (bisa juga
bahan bakar gas) semakin
mendekati kenyataan. Malah
pada awal Mei minggu
depan, sebuah tim pada
Konferensi tentang Lasers
dan Electro-Optics akan
melaporkan bahwa mereka
telah berhasil merancang
laser yang dapat digunakan
untuk mesin bensin.
Tak kalah menarik, seperti
yang diberitakan BBC,
Inggris, sebuah tim dari
Jepang dan Rumania sudah
siap berdiskusi memproduksi
“busi laser” ini dengan
perusahaan produsen busi
terkenal Jepang, Denso.
Targetnya, segera
mengomersialkan komponen
tersebut alias diproduksi
secara massal.
Hasil yang diperlihatkan tim
tersebut dapat
menghasilkan dua atau tiga
sinar laser yang langsung
ditembakkan ke silinder
mesin dengan panjang sinar
yang bervariasi. Dilaporkan
pula, pembakaran
dihasilkan lebih sempurna.
Keunggulan lainnya, tidak
mengalami keausan fisik
seperti busi.
Bukan Baru
Busi, sejak ditemukan 150
tahun lalu, sampai sekarang
tidak banyak mengalami
perkembangan. Karena
itulah para ahli berusaha
mencari alternatif, yaitu
sinar laser. Selama laser
hanya digunakan untuk
mengelas komponen busi.
Dengan menggunakan busi
laser, regulasi yang
menuntut mesin harus
makin irit bahan bakar dan
ramah lingkungan, bisa
dipenuhi.
Dilaporkan pula, kehebatan
laser sebagai pengganti busi
konvensional, di dalam satu
silinder bisa dihasilkan dua
atau tiga tembakan sinar
laser. Kemampuan seperti itu
jelas tidak bisa diperoleh
oleh busi paling hebat pun
selama ini.
Ide mengganti busi dengan
laser bukan hal baru. Sejak
beberapa tahun terakhir
beberapa lembaga penelitian
dan perguruan tinggi gencar
memperkenalkannya.
Termasuk hasil kerjasama
antara Ford Inggris dengan
Universitas Liverpool, dua
tahun lalu yang merancang
laser untuk mesin bensin
dengan injeksi langsung.
Kelemahan Busi
Busi hanya membakar
campuran udara dan bahan
di area sekitar celahnya.
Akibatnya, efisiensi
pembakaran kurang
maksimal. Di samping itu,
logam yang digunakan
sebagai elektroda, juga akan
terkikis atau habis
bersamaan dengan
penggunaannya. Nah, dengan
laser, kondisi tesebut dapat
dicegah.
Sebelumnya para ahli
kesulitan memanfaatkan
laser untuk menggantikan
peran busi. Pasalnya, untuk
membangkitkan sinar laser
dibutuhkan perangkat
berukuran besar. Kerja
perangkat pembangkit laser
tidak efisien dan
kurang tidak stabil.
“Kendati demikian, laser
ini tetap
membutuhkan energi pulsa
yang tinggi, mirip busi.
Memerlukan energi besar
untuk memulai pembakaran.
Namun kini bisa dibuat
dengan ukuran kompak dan
kerjanya stabil,” jelas
Takunori Taira dari National
Institutes of Natural Sciences
di Okazaki, Jepang, dikutip
berbagai media
internasional.
Dijelaskan pula, problem
lain, yaitu sinar laser
yang sangat kuat
bisa merusak kabel optik ke
silinder juga sudah bisa
diatasi. Caranya, tim
membuat pembangkit laser
seukuran ukuran busi yang
dibungkus dalam keramik
bubuk yang dipadatkan.
Hasilnya,“busi laser”
tersebut bisa dipasang di
kepala silinder, serperti busi
sekarang.
Kehebatan lain dari laser,
karena menggunakan kabel
optik, mampu melepaskan
pulsa pada
kecepatan seperdelapan
triliun detik. Tentu sangat
pas buat mesin putaran tinggi
atau balap. Laporan lain,
prototipe busi laser yang
sudah dibuat, berdiameter 9
mm dan panjangnya 11 mm.
BBC
Comments
Post a Comment
silahkan berkomentar kawan !