Fakta Dibalik Acara Uya Emang Kuya

Apakah anda suka menonton
Reality Show Hypnotis si Uya
Kuya ? Kalo iya mungkin anda
sering tersenyum atau
tertawa saat orang yang
dihipnosis si Uya menceritakan
rahasia pribadinya, bahkan dia
membeberkan aibnya di
didepan orang banyak.
Saya masih ingat ketika
menonton salah satu episode
dimana si Uya sedang
menghipnosis lelaki paruh
baya yang sedang berada di
suatu Food Court mall, dalam
interview hipnosis tersebut,
maka terkuaklah rahasia si
lelaki itu, salah satunya dia
telah memiliki istri lebih dari
satu, dan dengan lantang dia
menceritakan aibnya sendiri di
depan puluhan orang yang
sedang menontonnya, apakah
dia tidak malu? Apakah aksi
hipnosis itu nyata atau
rekayasa?
Inilah jawabannya...
Tentu saya tidak bisa
mengatakan kalo aksi hipnosis
si Uya adalah bohong, karena
kapasitas dia di acara tersebut
adalah sebagai entertainer,
apakah anda akan
mengatakan seorang artis
sebagai pembohong saat
mereka berakting dalam
suatu sinetron?
Baiklah, saya akan jelaskan
ciri-ciri atau indikator bila
orang terkena hipnosis
1. Terfokus, nyaman, gerakan
tubuh minim. Orang yang
dihipnosis terlihat berada
dalam kondisi yang begitu
rileks, sekalipun perhatiannya
terfokus pada sebuah titik
yang sudah disepakati ataupun
suara sang hipnotis. Bola mata
tidak bergerak sebebas
biasanya, seolah-olah terkunci
dan terlihat kering. Ukuran
pupil subyek, yakni bagian
hitam di tengah bola matanya,
cenderung berubah membesar
seiring mereka rileks, masuk
ke dalam trance. Sehingga
sangat sulit bagi orang yang
dalam kondisi trance dalam
dapat menari, membetulkan
roknya yang tersingkap, atau
bergerak bebas.
2. Kelopak mata berkedut,
bergerak layu . Ini dimulai
dengan perubahan refleks
kedipan mata, semakin
melambat sampai akhirnya
nyaris tidak berkedip sama
sekali atau disebut mengalami
proses katalepsi. Bila ini
terjadi, arahkan klien untuk
menutup matanya agar dapat
merasa nyaman dan meluncur
ke trance yang lebih dalam.
3. Fitur wajah mengendur.
Kulit dan struktur wajah klien
akan berubah menjadi lebih
mengendur, simetris dan
seimbang, seperti seseorang
yang sedang tidur. Kadang
juga mengalami kedutan
otomatis pada otot wajah
mereka sebagai indikator
tubuhnya sedang melakukan
proses relaksasi.
4. Lambat atau tidak bisa
menjawab . Ini sangat umum
terjadi bila klien berada pada
tingkat trance yang dalam.
Mulai dari membutuhkan
waktu lama untuk merespon,
sampai tidak bisa dikejutkan
oleh suara-suara yang keras.
Satu hal lain yang terkait
adalah klien sering melakukan
refleks menelan udara atau
liur lebih banyak daripada
biasanya. Jadi tidak mungkin
orang orang tersebut bisa
berbicara lantang bahkan
teriak.
5. Perubahan warna dan suhu
badan menurun . Ini cukup
halus, namun dapat dideteksi
dengan baik. Ketika masuk
dalam trance, darah mengalir
lebih bebas sehingga kulit
terlihat lebih berwarna atau
gelap, terutama di bagian
tangan dan wajah. Kadang
kebalikannya terjadi, kulit
menjadi lebih pucat karena
darah melalui pembuluh itu
terlalu cepat. Kedua respon
ini normal dan dapat terjadi
bergantian.
6. Denyut nadi melambat. Hal
ini dapat diamati tanpa perlu
menyentuh orang yang
dihipnosis, yakni
memperhatikan denyutan
halus yang ada di sisi leher di
bawah dagunya. Pada saat-
saat
tertentu, denyut tersebut
dapat sejenak meningkat
kecepatannya yang
melibatkan ketegangan,
semangat, atau rasa takut.,
khususnya apabila orang
tersebut
sedang mengalami imajinasi
Jadi, silahkan anda menilai
sendiri, apakah aksi hipnotis di
acara Uya Kuya, Benar atau
Bohong

Comments

Popular posts from this blog

bank plecit

primkopabri