Pake Ponsel Di Pesawat Bukan Lagi Mimpi !
Penggunaan ponsel dan
gadget saat terbang bisa
membuat pesawat terjatuh.
Teknologi baru pun diciptakan
agar penumpang bisa
bertelepon ria di pesawat.
Namun ancaman tetap saja
ada.
Kebanyakan perangkat
personal mengirimkan sinyal
dan gelombang
elektromagnetik yang dapat
menganggu pesawat. Selain itu
pesawat yang lebih tua tak
memiliki perlindungan
terhadap generasi terbaru
perangkat-perangkat ini.
"Pertumbuhan teknis
perangkat nirkable dan
portabel sangat cepat, bahkan
dalam hitungan pekan, " kata
teknisi mesin dan penyelidik
keamanan pesawat Doug
Hughes. "Sedangkan kemajuan
teknologi pesawat butuh 20
tahun, " tambahnya.
Tak ada survei menunjukkan
seberapa sering penumpang
mengabaikan larangan itu.
Namun, tujuh tahun lalu di
Amerika Serikat (AS),
pengawasan sinyal yang
dikirim ponsel selama
penerbangan menemukan
bahwa perangkat ini sering
digunakan saat penerbangan.
Mahasiswa doktoral Bill
Strauss mengatakan,
deteriorasi dan kemajuan
atau penurunan perangkat
elektronik merupakan faktor
yang tak bisa diukur pada
penumpang. "Hal itu akan
sangat dalam sempurna
memadukan kecelakaan
udara," katanya.
Kecelakaan penerbangan 2003
di Christchurch, Selandia
Baru, diduga disebabkan
karena gangguan ponsel. Pada
kecelakaan itu, delapan orang
tewas. Saat penerbangan itu,
pilot menerima telepon dari
rumah dan panggilan tetap
tersambung selama tiga
menit.
Sejak 2000, setidaknya ada 10
laporan dari pilot di AS
tentang penggunaan ponsel
pada National Aeronautics
and Space Administration.
Meski begitu, ada beberapa
pesawat yang membolehkan
penggunaan ponsel dan
gadget saat penerbangan.
Maskapai penerbangan telah
menginstal teknologi yang
memungkinkan hal tersebut.
Sistem semacam itu telah
diuji pada penerbangan dari
2006 dan 2008 dan beberapa
maskapai pun telah mulai
mengizinkan penggunaan
ponsel. Perubahan ini menjadi
atribut permintaan kuat
dalam penerbangan.
Namun, beberapa maskapai
yang telah menginstal
perlengkapan itu masih
mempertimbangkan isu 'zona
bebas ponsel' dan 'waktu
tenang' pada penerbangan
jauh. Beberapa maskapai AS
mengumumkan rencana
memperbolehkan penggunaan
ponsel pada pesawat dan
sedang menunggu persetujuan
Federal Communication
Commission (FCC) dan Federal
Aviation Agency (FAA).
Metode yang dipakai mirip
dengan yang digunakan di
beberapa mobil ICE Jerman.
Pesawat akan dipasang
perangkat 'picocell'.
Perangkat ini bertindak
sebagai miniatur menara
telepon seluler yang
berkomunikasi dengan ponsel
di dalam pesawat dan
menyampaikan sinyal pada
satelit atau sistem berbasis
terestrial.
'Picocell' dirancang untuk
kompatibilitas. Komunikasi
antara 'picocell' dan seluruh
jaringan telepon berada pada
frekuensi terpisah yang tak
mengganggu sistem selular
atau avionik pesawat. Antena
picocell sangat dekat dengan
penumpang. Baik 'picocell'
dan output ponsel dapat
dikurangi ke tingkat yang
sangat rendah untuk
mengurangi peluang adanya
gangguan.
Sistem tersebut telah diuji
pada beberapa penerbangan
di AS di bawah pengawasan
FCC. ARINC dan Telenor guna
membentuk perusahaan
gabungan guna menawarkan
layanan tersebut pada
pesawat komersial. Panggilan
ponsel diarahkan melalui
satelit ke jaringan di
permukaan bumi dan sistem
penyaringan EMI akan
menghentikan usaha ponsel
untuk menghubungi jaringan
di bawah.
Sistem ini relatif mudah
diimplementasikan di
sebagian besar dunia yang
banyak menggunakan ponsel
GSM beroperasi pada dual
band. Namun ada juga sistem
ponsel yang tak kompatibel di
AS dan negara lain sehingga
membuat situasi ini menjadi
lebih sulit.
Tak jelas apakah repeater
onboard akan kompatibel
dengan semua protokol
telepon seluler yang berbeda
(TDMA, GSM, CDMA, iDEN) dan
masing-masing penyedia.
Pada 30 Agustus 2006,
maskapai murah Irlandia
Ryanair memperkenalkan
fasilitas yang mengizinkan
penumpang menggunakan
ponsel.
Layanan tersebut dimulai 19
Februari 2009 dengan 20
pesawat berbasis di Dublin.
Pada pertengahan April 2007
Qantas bekerja sama dengan
Panasonic Avionics
Corporation and AeroMobile
memulai percobaan tiga bulan
yang memungkinkan
pelanggan mengirim dan
menerima email, akses
internet serta mengirim dan
menerima SMS.
Pada 18 Oktober 2007 proposal
Ofcom diterbitkan untuk
pendekatan teknis dan
pengesahan yang akan
mengadopsi pengguna GSM
Eropa di band 1800Mz
terdaftar pada pesawat
Inggris.
Pada 26 Maret 2008 Ofcom
menyetujui penggunaan
ponsel-ponsel 'picocell' pada
pesawat di Inggris.
Perusahaan penerbangan
harus melengkapi pesawat
dengan 'picocell' dan berlaku
juga untuk lisensinya. [mdr]
gadget saat terbang bisa
membuat pesawat terjatuh.
Teknologi baru pun diciptakan
agar penumpang bisa
bertelepon ria di pesawat.
Namun ancaman tetap saja
ada.
Kebanyakan perangkat
personal mengirimkan sinyal
dan gelombang
elektromagnetik yang dapat
menganggu pesawat. Selain itu
pesawat yang lebih tua tak
memiliki perlindungan
terhadap generasi terbaru
perangkat-perangkat ini.
"Pertumbuhan teknis
perangkat nirkable dan
portabel sangat cepat, bahkan
dalam hitungan pekan, " kata
teknisi mesin dan penyelidik
keamanan pesawat Doug
Hughes. "Sedangkan kemajuan
teknologi pesawat butuh 20
tahun, " tambahnya.
Tak ada survei menunjukkan
seberapa sering penumpang
mengabaikan larangan itu.
Namun, tujuh tahun lalu di
Amerika Serikat (AS),
pengawasan sinyal yang
dikirim ponsel selama
penerbangan menemukan
bahwa perangkat ini sering
digunakan saat penerbangan.
Mahasiswa doktoral Bill
Strauss mengatakan,
deteriorasi dan kemajuan
atau penurunan perangkat
elektronik merupakan faktor
yang tak bisa diukur pada
penumpang. "Hal itu akan
sangat dalam sempurna
memadukan kecelakaan
udara," katanya.
Kecelakaan penerbangan 2003
di Christchurch, Selandia
Baru, diduga disebabkan
karena gangguan ponsel. Pada
kecelakaan itu, delapan orang
tewas. Saat penerbangan itu,
pilot menerima telepon dari
rumah dan panggilan tetap
tersambung selama tiga
menit.
Sejak 2000, setidaknya ada 10
laporan dari pilot di AS
tentang penggunaan ponsel
pada National Aeronautics
and Space Administration.
Meski begitu, ada beberapa
pesawat yang membolehkan
penggunaan ponsel dan
gadget saat penerbangan.
Maskapai penerbangan telah
menginstal teknologi yang
memungkinkan hal tersebut.
Sistem semacam itu telah
diuji pada penerbangan dari
2006 dan 2008 dan beberapa
maskapai pun telah mulai
mengizinkan penggunaan
ponsel. Perubahan ini menjadi
atribut permintaan kuat
dalam penerbangan.
Namun, beberapa maskapai
yang telah menginstal
perlengkapan itu masih
mempertimbangkan isu 'zona
bebas ponsel' dan 'waktu
tenang' pada penerbangan
jauh. Beberapa maskapai AS
mengumumkan rencana
memperbolehkan penggunaan
ponsel pada pesawat dan
sedang menunggu persetujuan
Federal Communication
Commission (FCC) dan Federal
Aviation Agency (FAA).
Metode yang dipakai mirip
dengan yang digunakan di
beberapa mobil ICE Jerman.
Pesawat akan dipasang
perangkat 'picocell'.
Perangkat ini bertindak
sebagai miniatur menara
telepon seluler yang
berkomunikasi dengan ponsel
di dalam pesawat dan
menyampaikan sinyal pada
satelit atau sistem berbasis
terestrial.
'Picocell' dirancang untuk
kompatibilitas. Komunikasi
antara 'picocell' dan seluruh
jaringan telepon berada pada
frekuensi terpisah yang tak
mengganggu sistem selular
atau avionik pesawat. Antena
picocell sangat dekat dengan
penumpang. Baik 'picocell'
dan output ponsel dapat
dikurangi ke tingkat yang
sangat rendah untuk
mengurangi peluang adanya
gangguan.
Sistem tersebut telah diuji
pada beberapa penerbangan
di AS di bawah pengawasan
FCC. ARINC dan Telenor guna
membentuk perusahaan
gabungan guna menawarkan
layanan tersebut pada
pesawat komersial. Panggilan
ponsel diarahkan melalui
satelit ke jaringan di
permukaan bumi dan sistem
penyaringan EMI akan
menghentikan usaha ponsel
untuk menghubungi jaringan
di bawah.
Sistem ini relatif mudah
diimplementasikan di
sebagian besar dunia yang
banyak menggunakan ponsel
GSM beroperasi pada dual
band. Namun ada juga sistem
ponsel yang tak kompatibel di
AS dan negara lain sehingga
membuat situasi ini menjadi
lebih sulit.
Tak jelas apakah repeater
onboard akan kompatibel
dengan semua protokol
telepon seluler yang berbeda
(TDMA, GSM, CDMA, iDEN) dan
masing-masing penyedia.
Pada 30 Agustus 2006,
maskapai murah Irlandia
Ryanair memperkenalkan
fasilitas yang mengizinkan
penumpang menggunakan
ponsel.
Layanan tersebut dimulai 19
Februari 2009 dengan 20
pesawat berbasis di Dublin.
Pada pertengahan April 2007
Qantas bekerja sama dengan
Panasonic Avionics
Corporation and AeroMobile
memulai percobaan tiga bulan
yang memungkinkan
pelanggan mengirim dan
menerima email, akses
internet serta mengirim dan
menerima SMS.
Pada 18 Oktober 2007 proposal
Ofcom diterbitkan untuk
pendekatan teknis dan
pengesahan yang akan
mengadopsi pengguna GSM
Eropa di band 1800Mz
terdaftar pada pesawat
Inggris.
Pada 26 Maret 2008 Ofcom
menyetujui penggunaan
ponsel-ponsel 'picocell' pada
pesawat di Inggris.
Perusahaan penerbangan
harus melengkapi pesawat
dengan 'picocell' dan berlaku
juga untuk lisensinya. [mdr]
Comments
Post a Comment
silahkan berkomentar kawan !