Inilah Struktur Organisasi FPI
JAKARTA, (TNI Watch!,
23/2/2000). Nama Front Pembela
Islam (FPI)
makin dikenal luas karena
aktifitas kelompok Islam garis
keras ini
menonjol di berbagai soal politik.
FPI muncul dalam dua tahun
belakangan
ini, menyusul Komite Indonesia
untuk Solidaritas Dunia Islam
(KISDI),
organisasi serupa pimpinan
Ahmad Sumargono. FPI agak
berbeda dengan KISDI,
karena organisasi yang terakhir
ini memiliki pasukan milisi
bersenjata
(senjata tajam dan pentungan).
Milisi FPI, seperti layaknya
organisasi
militer, para anggotanya juga
memiliki tanda kepangkatan.
FPI juga dikenal dekat dengan
sejumlah kalangan Angkatan
Darat
seperti Panglima Kostrad Letjen
TNI Djadja Suparman (yang
kemudian
menghubungkannya dengan
Jendral TNI Wiranto), Mayjen TNI
Kivlan Zein,
Mayjen TNI Zacky Anwar
Makarim, Kasum TNI, Letjen TNI
Suaidi M, Wakil
Panglima TNI, Jendral TNI
Fachrul Rozi dan lain-lain. FPI
juga dekat
dengan pejabat kepolisian
Jakarta yakni mantan Kapolda
Mentrojaya, Mayjen
Pol Noegroho Djajoesman. FPI
juga dekat dengan orang-orang
di seputar
Jendral TNI (Purn) Soeharto. Di
masa Letjen TNI (Purn) Prabowo
Subianto
masih aktif di TNI, FPI (begitu
juga KISDI) adalah salah satu
binaan
menantu Soeharto itu. Namun,
setelah Prabowo jatuh, FPI
kemudian cenderung
mendekati kelompok Jendral
Wiranto yang uniknya, saat ini,
tengah
bermusuhan dengan kelompok
Prabowo. Inilah keunikan
lembaga itu. Namun,
dari dua hal itu bisa ditarik
kesimpulan bahwa FPI memang
memilih
mendekati kelompok militer yang
kuat yang bisa diajak
bekerjasama dalam
perebutan pengaruh politik.
Sejumlah aksi FPI yang
mendukung tentara misalnya:
aksi tandingan
melawan aksi mahasiswa
menentang RUU Keadaan
Darurat yang diajukan Mabes
TNI, 24 Oktober 1999. Ratusan
milisi FPI bersenjata pedang dan
golok
hendak menyerang mahasiswa
yang bertahan di sekitar
Jembatan Semanggi,
Jakarta Pusat, namun bisa
dicegah polisi. Aksi kedua ketika
ratusan milisi
FPI yang selalu berpakaian putih-
putih itu menyatroni Kantor
Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia
(Komnas HAM), memprotes
pemeriksaan Jendral
Wiranto dan kawan-kawan oleh
KPP HAM. Milisi FPI yang datang
ke kantor
Komnas HAM dengan membawa
pedang dan golok itu bahkan
menuntut lembaga itu
dibubarkan karena dianggap
lancang memeriksa para jendral
itu.
Berikut struktur organisasi FPI
dan orang-orang yang
menduduki
jabatan dalam struktur dari
organisasi yang dikenal tertutup
itu.
DEWAN PIMPINAN PUSAT-
FRONT PEMBELA ISLAM (FPI)
PERIODE 1998-2003
Ketua Majelis Syura: KH
Muhammad Amin Syarbini,
membawahi
Para Ketua Dewan yang terdiri
dari ;
1. Ketua Dewan Syari'at: Al-
Habib Ali bin Sahil
2. Ketua Dewan Kehormatan:
KH Muhammad Munif
3. Ketua Dewan Pembina: KH
Ma'shum Hasan
4. Ketua Dewan Penasihat: KH
Mahmud Sempur
5. Ketua Dewan Pengawas: KH
Al-Habib Sholeh Al-Habsyi
Para Ketua dewan ini menjadi
penasihat dan pengawas
organisasi,
mereka memberi masukan pada
Ketua Umum FPI: Al-Habib
Muhammad Rizieq Syihab
Lc dan Sekretaris Jendral FPI: KH
drs Misbahul Anam.
Sekjen FPI membawahi bidang:
1. Ketua Hukum Front: Ust TB
Abdurrahman SH, MA
2. Ketua Investigasi Front: Ust TB
M. Sidiq AR
3. Ketua Badan Ahli Front: Prof
DR Habib Segaf Mahdi
4. Ketua Badan Pengkaderan
Front: Ust Reza Pahlevi ZA, S.Ag
5. Ketua Badan Anti Ma'siat
Front: Ust Drs Siroj Alwi
6. Ketua Badan Anti Kekerasan
Front: KH TB Entus Hasanuddin
Ketua Investigasi Front bertugas
mencari informasi, bahkan
acapkali
menyusupi aksi-aksi mahasiswa
dan kampus untuk melihat dan
memetakan
tokoh-tokoh mahasiswa dan
kelompok demonstran.
Ketua Badan Anti Maksiat Front
adalah 'avant garde' FPI. Badan
Anti
Maksiat Front terlibat dalam
sejumlah aksi, terutama sejak
kasus kerusuhan
Ketapang dan maraknya demo
serta gerakan anti terhadap
tempat-tempat yang
dikategorikan oleh mereka
sebagai tempat maksiat.
Sedangkan Ketua Umum FPI,
yang biasa dikenal dengan
panggilan Habib
Rizieq Shihab dalam struktur
organisasi dibantu oleh Ketua I,
II dan III,
yang masing-masing adalah:
Ketua I adalah KH Drs Salim
Nashir membawahi
1. Ketua Dept Agama: KH. Drs
Munif Ahmad
2. Ketua Dept Luar Negeri: Ust
Drs Hasanuddin
3. Ketua Dept Dalam Negeri: Ust
Drs Ahmad Sobri Lubis
4. Ketua Dept Bela Negara dan
Jihad: Ust Drs Hasanuddin
Ketua II adalah KH Drs Oman
Syahroni membawahi
1. Ketua Dept SosPolHuk: KH
Drs Syarillah Asfari
2. Ketua Dept Dikbud: KH Al-
Habib Muhsin Ahmad Alattas. Lc
3. Ketua Dept Ekuin: Ust Selamet
Ma'arif, S. Ag, SE
4. Ketua Dept Ristek: Prof DR Ir
Saerul Alam MSc
Ketua III adalah Al-Habib
Abdurrahman Al-Khirid
membawahi
1. Ketua Dept Pangan: KH Drs
Zainuddin Ali Al-Ghozali
2. Ketua Dept Kesra: KH Drs
Nurzaini Suanda
3. Ketua Dept Penerangan: Drs.
Iskandar Trilaksono
4. Ketua Dept Kewanitaan: Ust.
Dra Nailah Balahmar
---
INDONESIA-L - www.indopubs.com/archives
23/2/2000). Nama Front Pembela
Islam (FPI)
makin dikenal luas karena
aktifitas kelompok Islam garis
keras ini
menonjol di berbagai soal politik.
FPI muncul dalam dua tahun
belakangan
ini, menyusul Komite Indonesia
untuk Solidaritas Dunia Islam
(KISDI),
organisasi serupa pimpinan
Ahmad Sumargono. FPI agak
berbeda dengan KISDI,
karena organisasi yang terakhir
ini memiliki pasukan milisi
bersenjata
(senjata tajam dan pentungan).
Milisi FPI, seperti layaknya
organisasi
militer, para anggotanya juga
memiliki tanda kepangkatan.
FPI juga dikenal dekat dengan
sejumlah kalangan Angkatan
Darat
seperti Panglima Kostrad Letjen
TNI Djadja Suparman (yang
kemudian
menghubungkannya dengan
Jendral TNI Wiranto), Mayjen TNI
Kivlan Zein,
Mayjen TNI Zacky Anwar
Makarim, Kasum TNI, Letjen TNI
Suaidi M, Wakil
Panglima TNI, Jendral TNI
Fachrul Rozi dan lain-lain. FPI
juga dekat
dengan pejabat kepolisian
Jakarta yakni mantan Kapolda
Mentrojaya, Mayjen
Pol Noegroho Djajoesman. FPI
juga dekat dengan orang-orang
di seputar
Jendral TNI (Purn) Soeharto. Di
masa Letjen TNI (Purn) Prabowo
Subianto
masih aktif di TNI, FPI (begitu
juga KISDI) adalah salah satu
binaan
menantu Soeharto itu. Namun,
setelah Prabowo jatuh, FPI
kemudian cenderung
mendekati kelompok Jendral
Wiranto yang uniknya, saat ini,
tengah
bermusuhan dengan kelompok
Prabowo. Inilah keunikan
lembaga itu. Namun,
dari dua hal itu bisa ditarik
kesimpulan bahwa FPI memang
memilih
mendekati kelompok militer yang
kuat yang bisa diajak
bekerjasama dalam
perebutan pengaruh politik.
Sejumlah aksi FPI yang
mendukung tentara misalnya:
aksi tandingan
melawan aksi mahasiswa
menentang RUU Keadaan
Darurat yang diajukan Mabes
TNI, 24 Oktober 1999. Ratusan
milisi FPI bersenjata pedang dan
golok
hendak menyerang mahasiswa
yang bertahan di sekitar
Jembatan Semanggi,
Jakarta Pusat, namun bisa
dicegah polisi. Aksi kedua ketika
ratusan milisi
FPI yang selalu berpakaian putih-
putih itu menyatroni Kantor
Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia
(Komnas HAM), memprotes
pemeriksaan Jendral
Wiranto dan kawan-kawan oleh
KPP HAM. Milisi FPI yang datang
ke kantor
Komnas HAM dengan membawa
pedang dan golok itu bahkan
menuntut lembaga itu
dibubarkan karena dianggap
lancang memeriksa para jendral
itu.
Berikut struktur organisasi FPI
dan orang-orang yang
menduduki
jabatan dalam struktur dari
organisasi yang dikenal tertutup
itu.
DEWAN PIMPINAN PUSAT-
FRONT PEMBELA ISLAM (FPI)
PERIODE 1998-2003
Ketua Majelis Syura: KH
Muhammad Amin Syarbini,
membawahi
Para Ketua Dewan yang terdiri
dari ;
1. Ketua Dewan Syari'at: Al-
Habib Ali bin Sahil
2. Ketua Dewan Kehormatan:
KH Muhammad Munif
3. Ketua Dewan Pembina: KH
Ma'shum Hasan
4. Ketua Dewan Penasihat: KH
Mahmud Sempur
5. Ketua Dewan Pengawas: KH
Al-Habib Sholeh Al-Habsyi
Para Ketua dewan ini menjadi
penasihat dan pengawas
organisasi,
mereka memberi masukan pada
Ketua Umum FPI: Al-Habib
Muhammad Rizieq Syihab
Lc dan Sekretaris Jendral FPI: KH
drs Misbahul Anam.
Sekjen FPI membawahi bidang:
1. Ketua Hukum Front: Ust TB
Abdurrahman SH, MA
2. Ketua Investigasi Front: Ust TB
M. Sidiq AR
3. Ketua Badan Ahli Front: Prof
DR Habib Segaf Mahdi
4. Ketua Badan Pengkaderan
Front: Ust Reza Pahlevi ZA, S.Ag
5. Ketua Badan Anti Ma'siat
Front: Ust Drs Siroj Alwi
6. Ketua Badan Anti Kekerasan
Front: KH TB Entus Hasanuddin
Ketua Investigasi Front bertugas
mencari informasi, bahkan
acapkali
menyusupi aksi-aksi mahasiswa
dan kampus untuk melihat dan
memetakan
tokoh-tokoh mahasiswa dan
kelompok demonstran.
Ketua Badan Anti Maksiat Front
adalah 'avant garde' FPI. Badan
Anti
Maksiat Front terlibat dalam
sejumlah aksi, terutama sejak
kasus kerusuhan
Ketapang dan maraknya demo
serta gerakan anti terhadap
tempat-tempat yang
dikategorikan oleh mereka
sebagai tempat maksiat.
Sedangkan Ketua Umum FPI,
yang biasa dikenal dengan
panggilan Habib
Rizieq Shihab dalam struktur
organisasi dibantu oleh Ketua I,
II dan III,
yang masing-masing adalah:
Ketua I adalah KH Drs Salim
Nashir membawahi
1. Ketua Dept Agama: KH. Drs
Munif Ahmad
2. Ketua Dept Luar Negeri: Ust
Drs Hasanuddin
3. Ketua Dept Dalam Negeri: Ust
Drs Ahmad Sobri Lubis
4. Ketua Dept Bela Negara dan
Jihad: Ust Drs Hasanuddin
Ketua II adalah KH Drs Oman
Syahroni membawahi
1. Ketua Dept SosPolHuk: KH
Drs Syarillah Asfari
2. Ketua Dept Dikbud: KH Al-
Habib Muhsin Ahmad Alattas. Lc
3. Ketua Dept Ekuin: Ust Selamet
Ma'arif, S. Ag, SE
4. Ketua Dept Ristek: Prof DR Ir
Saerul Alam MSc
Ketua III adalah Al-Habib
Abdurrahman Al-Khirid
membawahi
1. Ketua Dept Pangan: KH Drs
Zainuddin Ali Al-Ghozali
2. Ketua Dept Kesra: KH Drs
Nurzaini Suanda
3. Ketua Dept Penerangan: Drs.
Iskandar Trilaksono
4. Ketua Dept Kewanitaan: Ust.
Dra Nailah Balahmar
---
INDONESIA-L -
Comments
Post a Comment
silahkan berkomentar kawan !