Inilah Gambaran Betapa Repotnya Ngurus Pakde Obama
PRIA-PRIA kulit putih
berpostur tinggi dan berbadan
tegap itu tengah
mendiskusikan sesuatu di
ruang berdinding kaca di
lantai dasar gedung Pusat
Administrasi Universitas
Indonesia. Seorang dari
mereka berbicara sambil
sesekali menulis di papan tulis
dengan spidol biru dan
merah.
Di lantai atas, beberapa pria
kulit putih lain berkaus polo
mengerubungi maket kampus
universitas yang berlokasi di
Depok, Jawa Barat, tersebut.
Seorang lelaki Indonesia
berambut cepak dan berbaju
safari warna gelap
menjelaskan tempat-tempat di
miniatur kampus itu.
"Mereka dari Kedutaan
Amerika," bisik seorang
petugas keamanan kampus.
Menurut dia, Rabu siang
pekan lalu itu sudah kesekian
kalinya tim kedutaan datang.
Sebelumnya, mereka
menyambangi stadion sepak
bola di kampus itu. Ponimin,
yang bertugas mengurus
stadion, mengatakan sempat
didatangi pria kulit putih yang
memakai jas hitam. Begitu
gerendel stadion dibuka,
mereka langsung ke tengah
lapangan dan mengukur
dengan meteran berbentuk
roda.
Kepala Kepolisian Resor
Depok Komisaris Besar Fery
Abraham menjelaskan, orang-
orang asing itu adalah
anggota Secret Service,
pasukan pengawal Presiden
Amerika Serikat. Menurut
Fery, mereka datang ke
kampus untuk menyiapkan
pengamanan kunjungan
Presiden Barack Hussein
Obama. "Stadion itu akan
menjadi salah satu alternatif
lokasi pendaratan helikopter,"
kata Fery.
Dua pekan lalu, Deputi Bidang
Komunikasi Penasihat
Keamanan Nasional Gedung
Putih Ben Rhodes
mengumumkan rencana
kunjungan Obama ke
Indonesia pada 9-10
November. Rhodes
menyampaikan bahwa Obama
akan mampir ke Indonesia
dalam perjalanannya dari
India menuju pertemuan
Konferensi Tingkat Tinggi G-20
di Korea Selatan.
Setiba di Ibu Kota, Obama
langsung menuju Istana
Presiden untuk melakukan
pertemuan bilateral dengan
Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono. Pertemuan
diakhiri dengan keterangan
pers kedua kepala negara.
"Malamnya, Presiden Obama
akan dijamu makan malam,"
kata Rhodes.
Hari kedua, Obama akan ikut
memperingati Hari Pahlawan
Nasional dengan meletakkan
karangan bunga di Taman
Makam Pahlawan Kalibata,
Jakarta Selatan. Setelah itu,
Obama akan mengunjungi
Masjid Istiqlal serta berpidato
soal masa kecilnya di
Indonesia dan hubungan kerja
sama Amerika Serikat dan
Indonesia.
Mulai pekan lalu, anggota
Secret Service ditemani
anggota Pasukan Pengamanan
Presiden wira-wiri ke tempat-
tempat yang disebut Rhodes.
Mereka juga mengecek
tempat yang nantinya akan
dipilih sebagai tempat Obama
berpidato, yakni Arena Pekan
Raya Jakarta di Kemayoran
atau kampus Universitas
Indonesia.
l l l
Arif Rahman, petugas
keamanan Taman Makam
Pahlawan Kalibata, bercerita
tempat itu hampir setiap hari
didatangi Secret Service. Para
pria asing itu datang
mengecek tempat-tempat
yang akan dilewati Obama.
"Geladi bersih" juga terjadi di
Istiqlal. Tak lama setelah salat
Jumat di masjid ini bubar
pekan lalu, dua mobil berisi
anggota Secret Service dan
Pasukan Pengamanan
Presiden datang.
Penumpangnya menelusuri
tempat-tempat yang akan
dilewati Obama, lalu bergegas
naik ke lantai dua ruang VIP
dan mengadakan rapat
tertutup di sana.
Tak berapa lama, rapat
pindah ke lantai dasar, tapi
anggota Pasukan Pengamanan
Presiden keluar sambil
menggerutu. Rupanya, Secret
Service bikin rapat lanjutan
yang tak boleh diikuti
pengawal presiden lokal.
Ketua Badan Pelaksana
Pengelola Masjid Istiqlal
Mubarok beberapa kali
melihat mereka datang dan
mengecek tempat-tempat
yang akan didatangi Obama.
Kepala negara yang datang
biasanya akan diajak
berkeliling masjid dan beduk
pun diperlihatkan. "Beduk itu
ciri khas Indonesia," kata
Mubarok.
Nantinya, hanya Imam Besar
Masjid Istiqlal Ali Mustafa
Yaqub yang boleh memandu
Obama berkeliling. Buat acara
anjangsana itu, petugas
hubungan masyarakat Istiqlal,
Ida Farida, sudah membeli 50
kerudung di Pasar Tanah
Abang untuk rombongan
Obama. Satu pashmina
berwarna ungu dikhususkan
buat Ibu Negara Michelle
Obama. "Imam Besar tak mau
menemui kalau
perempuannya tidak
berkerudung," kata Ida.
Rencananya, Obama tak akan
sampai setengah jam di sana.
Namun Kepala Keamanan
Istiqlal Soebakir C. Hazbullah
merasa pengamanannya lebih
ketat daripada kunjungan
panjang mantan Presiden
Amerika Serikat Bill Clinton
pada 1994. Soebakir
menceritakan, kedutaan
Abang Sam minta daerah
yang akan dilewati Obama
harus steril dan orang yang
mau masuk Masjid Istiqlal
harus digeledah. Bahkan
masjid itu akan dijaga tentara
sampai ke atapnya. "Dulu
tidak ada tutup sana tutup
sini," ujarnya.
Menurut seorang petugas
keamanan masjid, nantinya
akan ada penembak jitu
diposisikan di sekitar masjid.
"Orang kedutaan minta
Paspampres menyiapkan
sniper," katanya.
Sumber-sumber Tempo di
Istana menyebutkan jadwal ke
Istiqlal belum pasti. Apalagi di
negara asalnya sedang ada
kontroversi soal hasil survei
yang menunjukkan sebagian
besar warga Amerika
menduga Obama seorang
muslim. Namun Ben Rhodes
menyatakan kunjungan ke
masjid tak perlu diributkan
karena saat melawat ke Turki
dan Mesir, Obama juga
mengunjungi masjid.
l l l
Kamis pekan lalu, Direktur
Eksekutif Perhimpunan
Pengembangan Media
Nusantara Eni Mulia
menerima surat elektronik
dari Kedutaan Besar Amerika
Serikat. "Mereka mengundang
saya menghadiri pidato
Obama di Universitas
Indonesia," kata Eni.
Bekas wartawan Green Radio
ini bercerita, undangan masih
harus ditukarkan dengan
semacam tiket masuk acara
yang mesti diambil Sabtu
pekan lalu. Tiket harus dibawa
saat tamu berkumpul di
kawasan Parkir Timur Gelora
Bung Karno pada Rabu pagi
sekitar pukul enam. "Kami
tidak boleh berangkat sendiri,
harus ikut bus yang disiapkan
kedutaan," ujarnya.
Duta Besar Amerika Serikat
Scot A. Marciel dalam
undangan menjelaskan,
Obama akan berpidato di luar
ruangan. Gedung Rektorat
Universitas Indonesia, yang
berkali-kali disurvei Secret
Service, memang dikelilingi
pelataran terbuka.
Meski pidato akan
disampaikan pagi hari di udara
terbuka dan belakangan ini
cuaca Jakarta tak menentu,
Marciel mewanti-wanti para
tamu tak membawa payung.
Tas, ransel, spanduk, dan
poster juga barang terlarang.
Namun kamera dan telepon
seluler dibolehkan. Tamu
diharap datang lebih awal
karena akan ada pemeriksaan
keamanan sebelum masuk ke
lokasi acara.
Menurut Kepala Sekretariat
Pimpinan Universitas Indonesia
Devie Rahmawati, Rabu pagi
itu aktivitas kampus akan
berjalan seperti biasa. Namun
16 pintu masuk kampus akan
dijaga ketat masing-masing
oleh 10 orang polisi.
Meski undangan sudah
tersebar dan pasukan
pengamanan berkali-kali
datang, termasuk tiga bus
Pasukan Pengamanan
Presiden yang datang Jumat
siang pekan lalu, Devie
mengatakan semuanya masih
serba tak pasti. Menurut dia,
kepastian kampusnya
didatangi Obama baru akan
diberitahukan dua hari
menjelang acara. "Kalau batal,
malah baru diberitahukan 24
jam sebelum acara," kata
Devie.
Hiruk-pikuk persiapan
pengamanan itu tak terlihat di
tempat Obama pernah
bersekolah, Sekolah Dasar
Menteng 01 Pagi. Sempat
disebut-sebut menjadi tujuan
lawatan Obama, hingga pekan
lalu, "Belum ada yang ke sini
untuk memberitahukan
kunjungan Obama," kata
Kepala Sekolah Hasimah.
Menurut Ben Rhodes, lawatan
Obama kali ini singkat karena
dia harus menghadiri
pertemuan G-20. "Karena
waktunya mepet, Obama tidak
bisa mengunjungi tempat-
tempat masa kecilnya,
"ujarnya. "Tapi nanti dia akan
ke sana karena jelas ini bukan
terakhir kalinya Presiden
Obama ke Indonesia."
Oktamandjaya Wiguna, Eko
Ari Wibowo (Jakarta),
Ananda Badudu (Depok)
Ketat Menjaga Obama
Kepolisian dan TNI
menyiapkan ribuan personel
untuk mengamankan kun-
jungan Presiden Amerika
Serikat Barack Hussein
Obama. Pengamanan yang
diberi kode Operasi Garda
Nusa 2010 ini akan berjalan
sejak dua hari sebelum hingga
dua hari sesudah kunjungan
Obama. Berikut ini kekuatan
personel yang disiapkan.
Ring 1
Secret Service
Pasukan Pengamanan
Presiden
Ring 2
TNI
Satuan-81
Penanggulangan Teror: 20
orang
Kepolisian
Sebanyak 8.056 personel dari
Kepolisian Daerah Metro Jaya,
termasuk satu unit Detasemen
Khusus Antiteror 88, dua
detasemen Brigade Mobil, dua
unit penjinak bom, dua unit
polisi satwa, dan dua unit
polisi udara
Pasukan Cadangan
Kepolisian Daerah Jawa Barat:
5.974 personel
Kepolisian Daerah Banten: 849
personel
Kepolisian Daerah Jawa
Tengah: 3.500 personel
Dua satuan setingkat kompi
pasukan antihuru-hara
Brigade Mobil
Dua unit Perlawanan Teror
Brigade Mobil
Petugas keamanan di masing-
masing lokasi kunjungan total
409 orang
berpostur tinggi dan berbadan
tegap itu tengah
mendiskusikan sesuatu di
ruang berdinding kaca di
lantai dasar gedung Pusat
Administrasi Universitas
Indonesia. Seorang dari
mereka berbicara sambil
sesekali menulis di papan tulis
dengan spidol biru dan
merah.
Di lantai atas, beberapa pria
kulit putih lain berkaus polo
mengerubungi maket kampus
universitas yang berlokasi di
Depok, Jawa Barat, tersebut.
Seorang lelaki Indonesia
berambut cepak dan berbaju
safari warna gelap
menjelaskan tempat-tempat di
miniatur kampus itu.
"Mereka dari Kedutaan
Amerika," bisik seorang
petugas keamanan kampus.
Menurut dia, Rabu siang
pekan lalu itu sudah kesekian
kalinya tim kedutaan datang.
Sebelumnya, mereka
menyambangi stadion sepak
bola di kampus itu. Ponimin,
yang bertugas mengurus
stadion, mengatakan sempat
didatangi pria kulit putih yang
memakai jas hitam. Begitu
gerendel stadion dibuka,
mereka langsung ke tengah
lapangan dan mengukur
dengan meteran berbentuk
roda.
Kepala Kepolisian Resor
Depok Komisaris Besar Fery
Abraham menjelaskan, orang-
orang asing itu adalah
anggota Secret Service,
pasukan pengawal Presiden
Amerika Serikat. Menurut
Fery, mereka datang ke
kampus untuk menyiapkan
pengamanan kunjungan
Presiden Barack Hussein
Obama. "Stadion itu akan
menjadi salah satu alternatif
lokasi pendaratan helikopter,"
kata Fery.
Dua pekan lalu, Deputi Bidang
Komunikasi Penasihat
Keamanan Nasional Gedung
Putih Ben Rhodes
mengumumkan rencana
kunjungan Obama ke
Indonesia pada 9-10
November. Rhodes
menyampaikan bahwa Obama
akan mampir ke Indonesia
dalam perjalanannya dari
India menuju pertemuan
Konferensi Tingkat Tinggi G-20
di Korea Selatan.
Setiba di Ibu Kota, Obama
langsung menuju Istana
Presiden untuk melakukan
pertemuan bilateral dengan
Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono. Pertemuan
diakhiri dengan keterangan
pers kedua kepala negara.
"Malamnya, Presiden Obama
akan dijamu makan malam,"
kata Rhodes.
Hari kedua, Obama akan ikut
memperingati Hari Pahlawan
Nasional dengan meletakkan
karangan bunga di Taman
Makam Pahlawan Kalibata,
Jakarta Selatan. Setelah itu,
Obama akan mengunjungi
Masjid Istiqlal serta berpidato
soal masa kecilnya di
Indonesia dan hubungan kerja
sama Amerika Serikat dan
Indonesia.
Mulai pekan lalu, anggota
Secret Service ditemani
anggota Pasukan Pengamanan
Presiden wira-wiri ke tempat-
tempat yang disebut Rhodes.
Mereka juga mengecek
tempat yang nantinya akan
dipilih sebagai tempat Obama
berpidato, yakni Arena Pekan
Raya Jakarta di Kemayoran
atau kampus Universitas
Indonesia.
l l l
Arif Rahman, petugas
keamanan Taman Makam
Pahlawan Kalibata, bercerita
tempat itu hampir setiap hari
didatangi Secret Service. Para
pria asing itu datang
mengecek tempat-tempat
yang akan dilewati Obama.
"Geladi bersih" juga terjadi di
Istiqlal. Tak lama setelah salat
Jumat di masjid ini bubar
pekan lalu, dua mobil berisi
anggota Secret Service dan
Pasukan Pengamanan
Presiden datang.
Penumpangnya menelusuri
tempat-tempat yang akan
dilewati Obama, lalu bergegas
naik ke lantai dua ruang VIP
dan mengadakan rapat
tertutup di sana.
Tak berapa lama, rapat
pindah ke lantai dasar, tapi
anggota Pasukan Pengamanan
Presiden keluar sambil
menggerutu. Rupanya, Secret
Service bikin rapat lanjutan
yang tak boleh diikuti
pengawal presiden lokal.
Ketua Badan Pelaksana
Pengelola Masjid Istiqlal
Mubarok beberapa kali
melihat mereka datang dan
mengecek tempat-tempat
yang akan didatangi Obama.
Kepala negara yang datang
biasanya akan diajak
berkeliling masjid dan beduk
pun diperlihatkan. "Beduk itu
ciri khas Indonesia," kata
Mubarok.
Nantinya, hanya Imam Besar
Masjid Istiqlal Ali Mustafa
Yaqub yang boleh memandu
Obama berkeliling. Buat acara
anjangsana itu, petugas
hubungan masyarakat Istiqlal,
Ida Farida, sudah membeli 50
kerudung di Pasar Tanah
Abang untuk rombongan
Obama. Satu pashmina
berwarna ungu dikhususkan
buat Ibu Negara Michelle
Obama. "Imam Besar tak mau
menemui kalau
perempuannya tidak
berkerudung," kata Ida.
Rencananya, Obama tak akan
sampai setengah jam di sana.
Namun Kepala Keamanan
Istiqlal Soebakir C. Hazbullah
merasa pengamanannya lebih
ketat daripada kunjungan
panjang mantan Presiden
Amerika Serikat Bill Clinton
pada 1994. Soebakir
menceritakan, kedutaan
Abang Sam minta daerah
yang akan dilewati Obama
harus steril dan orang yang
mau masuk Masjid Istiqlal
harus digeledah. Bahkan
masjid itu akan dijaga tentara
sampai ke atapnya. "Dulu
tidak ada tutup sana tutup
sini," ujarnya.
Menurut seorang petugas
keamanan masjid, nantinya
akan ada penembak jitu
diposisikan di sekitar masjid.
"Orang kedutaan minta
Paspampres menyiapkan
sniper," katanya.
Sumber-sumber Tempo di
Istana menyebutkan jadwal ke
Istiqlal belum pasti. Apalagi di
negara asalnya sedang ada
kontroversi soal hasil survei
yang menunjukkan sebagian
besar warga Amerika
menduga Obama seorang
muslim. Namun Ben Rhodes
menyatakan kunjungan ke
masjid tak perlu diributkan
karena saat melawat ke Turki
dan Mesir, Obama juga
mengunjungi masjid.
l l l
Kamis pekan lalu, Direktur
Eksekutif Perhimpunan
Pengembangan Media
Nusantara Eni Mulia
menerima surat elektronik
dari Kedutaan Besar Amerika
Serikat. "Mereka mengundang
saya menghadiri pidato
Obama di Universitas
Indonesia," kata Eni.
Bekas wartawan Green Radio
ini bercerita, undangan masih
harus ditukarkan dengan
semacam tiket masuk acara
yang mesti diambil Sabtu
pekan lalu. Tiket harus dibawa
saat tamu berkumpul di
kawasan Parkir Timur Gelora
Bung Karno pada Rabu pagi
sekitar pukul enam. "Kami
tidak boleh berangkat sendiri,
harus ikut bus yang disiapkan
kedutaan," ujarnya.
Duta Besar Amerika Serikat
Scot A. Marciel dalam
undangan menjelaskan,
Obama akan berpidato di luar
ruangan. Gedung Rektorat
Universitas Indonesia, yang
berkali-kali disurvei Secret
Service, memang dikelilingi
pelataran terbuka.
Meski pidato akan
disampaikan pagi hari di udara
terbuka dan belakangan ini
cuaca Jakarta tak menentu,
Marciel mewanti-wanti para
tamu tak membawa payung.
Tas, ransel, spanduk, dan
poster juga barang terlarang.
Namun kamera dan telepon
seluler dibolehkan. Tamu
diharap datang lebih awal
karena akan ada pemeriksaan
keamanan sebelum masuk ke
lokasi acara.
Menurut Kepala Sekretariat
Pimpinan Universitas Indonesia
Devie Rahmawati, Rabu pagi
itu aktivitas kampus akan
berjalan seperti biasa. Namun
16 pintu masuk kampus akan
dijaga ketat masing-masing
oleh 10 orang polisi.
Meski undangan sudah
tersebar dan pasukan
pengamanan berkali-kali
datang, termasuk tiga bus
Pasukan Pengamanan
Presiden yang datang Jumat
siang pekan lalu, Devie
mengatakan semuanya masih
serba tak pasti. Menurut dia,
kepastian kampusnya
didatangi Obama baru akan
diberitahukan dua hari
menjelang acara. "Kalau batal,
malah baru diberitahukan 24
jam sebelum acara," kata
Devie.
Hiruk-pikuk persiapan
pengamanan itu tak terlihat di
tempat Obama pernah
bersekolah, Sekolah Dasar
Menteng 01 Pagi. Sempat
disebut-sebut menjadi tujuan
lawatan Obama, hingga pekan
lalu, "Belum ada yang ke sini
untuk memberitahukan
kunjungan Obama," kata
Kepala Sekolah Hasimah.
Menurut Ben Rhodes, lawatan
Obama kali ini singkat karena
dia harus menghadiri
pertemuan G-20. "Karena
waktunya mepet, Obama tidak
bisa mengunjungi tempat-
tempat masa kecilnya,
"ujarnya. "Tapi nanti dia akan
ke sana karena jelas ini bukan
terakhir kalinya Presiden
Obama ke Indonesia."
Oktamandjaya Wiguna, Eko
Ari Wibowo (Jakarta),
Ananda Badudu (Depok)
Ketat Menjaga Obama
Kepolisian dan TNI
menyiapkan ribuan personel
untuk mengamankan kun-
jungan Presiden Amerika
Serikat Barack Hussein
Obama. Pengamanan yang
diberi kode Operasi Garda
Nusa 2010 ini akan berjalan
sejak dua hari sebelum hingga
dua hari sesudah kunjungan
Obama. Berikut ini kekuatan
personel yang disiapkan.
Ring 1
Secret Service
Pasukan Pengamanan
Presiden
Ring 2
TNI
Satuan-81
Penanggulangan Teror: 20
orang
Kepolisian
Sebanyak 8.056 personel dari
Kepolisian Daerah Metro Jaya,
termasuk satu unit Detasemen
Khusus Antiteror 88, dua
detasemen Brigade Mobil, dua
unit penjinak bom, dua unit
polisi satwa, dan dua unit
polisi udara
Pasukan Cadangan
Kepolisian Daerah Jawa Barat:
5.974 personel
Kepolisian Daerah Banten: 849
personel
Kepolisian Daerah Jawa
Tengah: 3.500 personel
Dua satuan setingkat kompi
pasukan antihuru-hara
Brigade Mobil
Dua unit Perlawanan Teror
Brigade Mobil
Petugas keamanan di masing-
masing lokasi kunjungan total
409 orang
Comments
Post a Comment
silahkan berkomentar kawan !