Bumi Terancam !
VIVAnews - Kabar tak
menyenangkan lagi-lagi datang
dari ranah astronomi. Akhir
minggu lalu, salah satu bintik
matahari baru saja erupsi alias
meletus dan menyemburkan
korona dalam jumlah besar atau
disebut sebagian orang sebagai
badai matahari.
Adakah dampaknya terhadap
bumi? Ada. Tetapi, siapa pun
berharap hal itu tidak terjadi.
Jika Anda pernah mendengar
berita tentang prediksi badai
matahari yang terjadi di tahun
2013 nanti dan akan
melumpuhkan seluruh aktivitas
di bumi, kurang lebih apa yang
terjadi akhir minggu lalu juga
demikian. Akan tetapi, skalanya
kali ini kemungkinan tidak
sebesar perkiraan sebelumnya.
Pada gambar korona, atau
cahaya semu di sekitar matahari,
yang tertangkap oleh Solar and
Heliospheric Observatory
(SOHO) dan pesawat ruang
angkasa kembar milik NASA,
STEREO, nampak awan gas
meletus keluar dari bintik
matahari 1123 di sekitar bagian
selatan matahari pada Jumat dini
hari waktu setempat.
Letusan itu telah diklasifikasikan
ilmuwan sebagai bintik surya C-4.
Sayangnya, material yang
"dimuntahkan" erupsi tersebut
mengarah lurus ke arah bumi
dengan kecepatan nyaris
mendekati 500 kilometer per
jam.
NASA memperkirakan awan gas
tersebut akan sampai ke
atmosfer bumi sekitar dua-tiga
hari sejak Jumat, atau sekitar hari
Minggu atau Senin waktu
setempat (Florida, Amerika
Serikat). "Pengamat lintang
astronomi harus mewaspadai
adanya aurora pada hari-hari
tersebut," tutur NASA dalam
keterangannya, yang dikutip
VIVAnews dari TG Daily, Senin 15
November 2010.
Kabar baiknya, kali ini hanya
sebagian kecil titik api yang
cukup kuat untuk menghasilkan
badai matahari. Namun, jika
jumlah materinya cukup besar,
yang mana kebanyakan
mengandung proton dan
elektron, tentu saja mampu
menghasilkan medan magnet
dan radiasi elektromagnetik ke
ruang angkasa.
Hasilnya, radiasi yang muncul
kemudian merusak seluruh
gelombang elektromagnetik di
bumi dan membuat bencana
besar.
Bisakah Anda membayangkan
bumi tanpa telekomunikasi?
Hampir seluruh alat transportasi
massal akan lumpuh, mulai dari
kereta api, MRT, subway, dan
tentu saja pesawat terbang.
Segala bentuk navigasi yang
berbasis GPS dan berhubungan
dengan satelit akan terkena
imbas. Jaringan mobile dan radio
akan lenyap. Dan, kemungkinan
terburuk yang terjadi: beberapa
hari ke depan kita hidup tanpa
listrik.
menyenangkan lagi-lagi datang
dari ranah astronomi. Akhir
minggu lalu, salah satu bintik
matahari baru saja erupsi alias
meletus dan menyemburkan
korona dalam jumlah besar atau
disebut sebagian orang sebagai
badai matahari.
Adakah dampaknya terhadap
bumi? Ada. Tetapi, siapa pun
berharap hal itu tidak terjadi.
Jika Anda pernah mendengar
berita tentang prediksi badai
matahari yang terjadi di tahun
2013 nanti dan akan
melumpuhkan seluruh aktivitas
di bumi, kurang lebih apa yang
terjadi akhir minggu lalu juga
demikian. Akan tetapi, skalanya
kali ini kemungkinan tidak
sebesar perkiraan sebelumnya.
Pada gambar korona, atau
cahaya semu di sekitar matahari,
yang tertangkap oleh Solar and
Heliospheric Observatory
(SOHO) dan pesawat ruang
angkasa kembar milik NASA,
STEREO, nampak awan gas
meletus keluar dari bintik
matahari 1123 di sekitar bagian
selatan matahari pada Jumat dini
hari waktu setempat.
Letusan itu telah diklasifikasikan
ilmuwan sebagai bintik surya C-4.
Sayangnya, material yang
"dimuntahkan" erupsi tersebut
mengarah lurus ke arah bumi
dengan kecepatan nyaris
mendekati 500 kilometer per
jam.
NASA memperkirakan awan gas
tersebut akan sampai ke
atmosfer bumi sekitar dua-tiga
hari sejak Jumat, atau sekitar hari
Minggu atau Senin waktu
setempat (Florida, Amerika
Serikat). "Pengamat lintang
astronomi harus mewaspadai
adanya aurora pada hari-hari
tersebut," tutur NASA dalam
keterangannya, yang dikutip
VIVAnews dari TG Daily, Senin 15
November 2010.
Kabar baiknya, kali ini hanya
sebagian kecil titik api yang
cukup kuat untuk menghasilkan
badai matahari. Namun, jika
jumlah materinya cukup besar,
yang mana kebanyakan
mengandung proton dan
elektron, tentu saja mampu
menghasilkan medan magnet
dan radiasi elektromagnetik ke
ruang angkasa.
Hasilnya, radiasi yang muncul
kemudian merusak seluruh
gelombang elektromagnetik di
bumi dan membuat bencana
besar.
Bisakah Anda membayangkan
bumi tanpa telekomunikasi?
Hampir seluruh alat transportasi
massal akan lumpuh, mulai dari
kereta api, MRT, subway, dan
tentu saja pesawat terbang.
Segala bentuk navigasi yang
berbasis GPS dan berhubungan
dengan satelit akan terkena
imbas. Jaringan mobile dan radio
akan lenyap. Dan, kemungkinan
terburuk yang terjadi: beberapa
hari ke depan kita hidup tanpa
listrik.
Comments
Post a Comment
silahkan berkomentar kawan !