Alkohol Yang Sehat ?
VIVAnews - Alkohol
menghadirkan sejumlah efek
samping berbahaya bagi
peminumnya. Mulai dari
merusak organ tubuh, hilangnya
koordinasi, dan gangguan yang
bisa menjurus ke hal berbahaya
lainnya. Akan tetapi, bagi
sebagian peminum alkohol,
sensasi mabuk tersebut sangat
menggiurkan.
Untuk itu, Kwang-il Kwon,
seorang dokter asal Korea dan
Hye Gwang Jeong, peneliti dari
Chungnam National University di
Korea Selatan mengembangkan
alkohol yang aman.
Tidak seperti kelompok peneliti
lain yang fokus ke pembuatan
minuman pengganti alkohol,
kedua ilmuwan Korea tersebut
meneliti oxygenated alcohol yang
merupakan jenis alkohol populer
di Korea.
Oxygenated alcohol memiliki
penampilan serupa dengan
carbonated alcohol seperti bir
dan minuman beralkohol
lainnya. Akan tetapi, gas utama
dari alkohol jenis tersebut adalah
diatomic oxygen, bukan karbon
dioksida.
Untuk menguji, peneliti
memberikan masing-masing 19,5
persen oxygenated alcohol dan
19,5 persen uncarbonated
alcohol pada minuman berdosis
240 dan 360 mililiter yang
diminum responden.
Yang menarik, mereka yang
meminum oxygenated alcohol
sadar antara 20 hingga 30 menit
lebih cepat dibanding mereka
yang meminum alkohol biasa.
Semakin banyak oksigen yang
dicampurkan pada alkohol,
semakin cepat pula peminum
sadar dari mabuknya.
Sebagai contoh, responden yang
meminum 360 mililiter
oxygenated alcohol dengan
kandungan oksigen sebanyak 20
ppm sadar 23,3 menit lebih dulu
dibanding mereka yang
meminum alkohol biasa dalam
dosis yang sama banyak. Begitu
oksigen dinaikkan menjadi 25
ppm, mereka sadar 27 menit
lebih cepat.
Uji coba menunjukkan bahwa
keesokan paginya, mereka yang
menenggak minuman
teroksigenasi jarang mengalami
rasa tidak nyaman dibanding
mereka yang meminum alkohol
konvensional. Mereka yang
mengalami hangover pun tidak
separah mereka yang minum
alkohol biasa.
Dari penelitian terungkap bahwa
oksigenasi meminimalisir efek
negatif pada tubuh. Cepatnya
kembali sadar dari mabuk
mengindikasikan bahwa
oxygenated alcohol diproses
lebih cepat yang berarti
mengurangi beban pada hati
dan organ lainnya. Berkurangnya
efek hangover di pagi hari juga
mengindikasikan bahwa aliran
darah ke otak lebih baik risiko
rusaknya otak lebih rendah.
"Minuman alkohol kaya oksigen
mengurangi konsentrasi plasma
alkohol lebih cepat dibanding
minuman alkohol biasa. Ini
memungkinkan peminum lebih
cepat sadar dari mabuknya, "
kata Kwon, seperti dikutip dari
DailyTech, 14 November 2010.
" Selain itu, alkohol jenis ini juga
mengurangi efek samping tanpa
mengurangi sensasi menenggak
alkohol, " ucapnya.
Meski berhasil membuat alkohol
yang lebih "sehat" bagi
peminumnya, akan tetapi belum
dijelaskan apakah alkohol
teroksigenasi tersebut memiliki
rasa yang sama di lidah dan di
mulut dibandingkan dengan
alkohol biasa. Jika berhasil
menyamai, penelitian tersebut
barhasil melakukan terobosan
besar ke arah minuman yang
ada di film Star Trek yang
disebut "synthehol" alias alkohol
sintetis.
menghadirkan sejumlah efek
samping berbahaya bagi
peminumnya. Mulai dari
merusak organ tubuh, hilangnya
koordinasi, dan gangguan yang
bisa menjurus ke hal berbahaya
lainnya. Akan tetapi, bagi
sebagian peminum alkohol,
sensasi mabuk tersebut sangat
menggiurkan.
Untuk itu, Kwang-il Kwon,
seorang dokter asal Korea dan
Hye Gwang Jeong, peneliti dari
Chungnam National University di
Korea Selatan mengembangkan
alkohol yang aman.
Tidak seperti kelompok peneliti
lain yang fokus ke pembuatan
minuman pengganti alkohol,
kedua ilmuwan Korea tersebut
meneliti oxygenated alcohol yang
merupakan jenis alkohol populer
di Korea.
Oxygenated alcohol memiliki
penampilan serupa dengan
carbonated alcohol seperti bir
dan minuman beralkohol
lainnya. Akan tetapi, gas utama
dari alkohol jenis tersebut adalah
diatomic oxygen, bukan karbon
dioksida.
Untuk menguji, peneliti
memberikan masing-masing 19,5
persen oxygenated alcohol dan
19,5 persen uncarbonated
alcohol pada minuman berdosis
240 dan 360 mililiter yang
diminum responden.
Yang menarik, mereka yang
meminum oxygenated alcohol
sadar antara 20 hingga 30 menit
lebih cepat dibanding mereka
yang meminum alkohol biasa.
Semakin banyak oksigen yang
dicampurkan pada alkohol,
semakin cepat pula peminum
sadar dari mabuknya.
Sebagai contoh, responden yang
meminum 360 mililiter
oxygenated alcohol dengan
kandungan oksigen sebanyak 20
ppm sadar 23,3 menit lebih dulu
dibanding mereka yang
meminum alkohol biasa dalam
dosis yang sama banyak. Begitu
oksigen dinaikkan menjadi 25
ppm, mereka sadar 27 menit
lebih cepat.
Uji coba menunjukkan bahwa
keesokan paginya, mereka yang
menenggak minuman
teroksigenasi jarang mengalami
rasa tidak nyaman dibanding
mereka yang meminum alkohol
konvensional. Mereka yang
mengalami hangover pun tidak
separah mereka yang minum
alkohol biasa.
Dari penelitian terungkap bahwa
oksigenasi meminimalisir efek
negatif pada tubuh. Cepatnya
kembali sadar dari mabuk
mengindikasikan bahwa
oxygenated alcohol diproses
lebih cepat yang berarti
mengurangi beban pada hati
dan organ lainnya. Berkurangnya
efek hangover di pagi hari juga
mengindikasikan bahwa aliran
darah ke otak lebih baik risiko
rusaknya otak lebih rendah.
"Minuman alkohol kaya oksigen
mengurangi konsentrasi plasma
alkohol lebih cepat dibanding
minuman alkohol biasa. Ini
memungkinkan peminum lebih
cepat sadar dari mabuknya, "
kata Kwon, seperti dikutip dari
DailyTech, 14 November 2010.
" Selain itu, alkohol jenis ini juga
mengurangi efek samping tanpa
mengurangi sensasi menenggak
alkohol, " ucapnya.
Meski berhasil membuat alkohol
yang lebih "sehat" bagi
peminumnya, akan tetapi belum
dijelaskan apakah alkohol
teroksigenasi tersebut memiliki
rasa yang sama di lidah dan di
mulut dibandingkan dengan
alkohol biasa. Jika berhasil
menyamai, penelitian tersebut
barhasil melakukan terobosan
besar ke arah minuman yang
ada di film Star Trek yang
disebut "synthehol" alias alkohol
sintetis.
Comments
Post a Comment
silahkan berkomentar kawan !