Pahlawan
Gak ada yg bisa dibanggakan dari mereka,bahkan bikin jengkel bin sebel
apalagi waktu pak marzuki alie bilang : 'apa karena bencana kegiatan
DPR harus berhenti ?' . Busyet dah nih orang,nuraninya udah mati.
Kunker2 DPR itu juga melukai hati rakyat,memaksakan diri buat jalan2
ke luar negeri seakan memanfaatkan masa tugas yg bisa dibilang belum
tentu periode mendatang bakal terpilih lagi. Jelas,rakyat udah jengah
pak !
Kebayang gak kalo bencana datang tiba2 sebelum pemilu? Pasti korban
bakal berlimpah bantuan,tentu saja,wong yg gak butuh apa2 aja
disambangi dan dibawain hadiah macem2.
Tapi alam berkehendak lain. Alam bergerak sesuai hukum sebab-akibat
dan gak bisa diduga datengnya kapan walau kita tahu pasti datang
seperti maut yg menjemput.
Ditengah kekacauan ini rakyat menemukan pahlawannya sendiri,sosok yg
keukeuh pd pengabdiannya kepada mandat yg diberikan. Ya,mbah maridjan
yg mengajarkan kita tentang tujuan hidup dan pengabdian tanpa syarat.
Seorang manusia yg sadar akan fitrah dan kekurangannya.
Rakyat udah lama merindukan sosok seorang pahlawan. Figur yg
disodorkan beberapa elit politik sangat tidak masuk akal. Soeharto
tidak masuk ke dalam kategori ini.
Pahlawan sebenarnya tertanam dalam hati,bukan diajukan dan membutuhkan
proses panjang pengenalan serta doktrinisasi didalamnya.
Diperlukan langkah2 konkrit untuk bisa mengambil hati rakyat,sejauh
ini para elit hanya bisa melukai perasaan dg pernyataan2 dan
kebijakan2 yg tidak populer.
Terkait tsunami mentawai pemerintah jg cuma mengajukan alasan2.
Marilah rakyat indonesia kita bangun negeri ini sesuai kemampuan kita
sendiri,menurut nalar,logika,dan kearifan lokal yg telah diwariskan.
Karena sejak awal rezim ini mulai kita udah jalan sendiri2,cari
selamat sendiri2,dan dibiarkan berteriak2 dijalan tanpa ada yg mau
mendengar.
Pemimpin negeri ini udah cacat mental,tuna rungu,tunanetra,tunasusila
pula. Merdeka !
Comments
Post a Comment
silahkan berkomentar kawan !