Awas ! Jangan ngerumpi di facebook kalo gak mau diblokir
INILAH.COM, Jakarta- Seorang
ibu tiga anak kini tak bisa
Facebookan lagi. Ia diblokir
dengan alasan terlalu banyak
bertukar informasi mendidik
anak, terlalu cepat membalas
pesan, terlalu sering curhat
soal kebiasan tidur anak-
anaknya dan pamer DVD
baru.
Lucy Berry bukanlah satu-
satunya ibu. Ada sekitar 30 ibu
muda yang diperingatkan
Facebook, karena mereka terlalu
banyak menggunakan jejaring
sosial populer ini.
Berry dan para ibu lainnya
mengatakan bahwa Facebook
seringkali turut campur di
komunikasi mereka dengan
memberi peringatan pop up dan
memaksa mereka menggunakan
sarana keamanan CAPTCHA jika
ingin menaruh pesan.
CAPTCHA adalah semacam tes
untuk memastikan kebenaran
individu. Ini dimaksudkan untuk
mencegah komentar yang terlalu
banyak di Facebook.
"Kami hanya berdiskusi soal
anak," kata Berry.
Informasi terbaru dari Facebook
pemblokiran akun dilakukan 24
jam setelah dirinya diperingatkan
soal tulisan Facebook yang
terlalu banyak dan cepat.
"Saya mendapat pesan yang
menyebutkan bahwa saya
mungkin merugikan orang lain.
Saya tahu ini salah," ujar Berry.
Masalah muncul saat beberapa
minggu lalu Facebook
meluncurkan fitur Group pribadi
yang memungkinkan seseorang
mengirim undangan ke beberapa
orang secara tertutup di jejaring
sosial.
Ini membuat para ibu, termasuk
Berry, berbahagia karena
mereka bisa bertukar informasi
dengan mudah dan cepat.
Sayangnya, menurut Facebook,
masalah muncul saat tindakan
Berry dan lainnya mengganggu
software keamanan mereka. Juru
bicara Facebook mengatakan
bahwa mereka menggunakan
sistem keamanan yang
memblokir spam atau perilaku
abusif (berlebihan).
Sistem ini dapat menandai akun
yang berpotensi melakukan
tindakan merugikan seperti
mengirim pesan yang banyak di
waktu singkat atau menyebarkan
link situs berbahaya. Para ibu ini
kebanyakan mengirim sekitar 35
sampai 40 pesan dalam kurun
1,5 hingga 2 jam.
Facebook mengatakan bahwa
mereka sedang berusaha
memperbaiki sistem keamanan
yang mampu membedakan
perilaku spam dengan
antusiasme pengguna.[ito]
ibu tiga anak kini tak bisa
Facebookan lagi. Ia diblokir
dengan alasan terlalu banyak
bertukar informasi mendidik
anak, terlalu cepat membalas
pesan, terlalu sering curhat
soal kebiasan tidur anak-
anaknya dan pamer DVD
baru.
Lucy Berry bukanlah satu-
satunya ibu. Ada sekitar 30 ibu
muda yang diperingatkan
Facebook, karena mereka terlalu
banyak menggunakan jejaring
sosial populer ini.
Berry dan para ibu lainnya
mengatakan bahwa Facebook
seringkali turut campur di
komunikasi mereka dengan
memberi peringatan pop up dan
memaksa mereka menggunakan
sarana keamanan CAPTCHA jika
ingin menaruh pesan.
CAPTCHA adalah semacam tes
untuk memastikan kebenaran
individu. Ini dimaksudkan untuk
mencegah komentar yang terlalu
banyak di Facebook.
"Kami hanya berdiskusi soal
anak," kata Berry.
Informasi terbaru dari Facebook
pemblokiran akun dilakukan 24
jam setelah dirinya diperingatkan
soal tulisan Facebook yang
terlalu banyak dan cepat.
"Saya mendapat pesan yang
menyebutkan bahwa saya
mungkin merugikan orang lain.
Saya tahu ini salah," ujar Berry.
Masalah muncul saat beberapa
minggu lalu Facebook
meluncurkan fitur Group pribadi
yang memungkinkan seseorang
mengirim undangan ke beberapa
orang secara tertutup di jejaring
sosial.
Ini membuat para ibu, termasuk
Berry, berbahagia karena
mereka bisa bertukar informasi
dengan mudah dan cepat.
Sayangnya, menurut Facebook,
masalah muncul saat tindakan
Berry dan lainnya mengganggu
software keamanan mereka. Juru
bicara Facebook mengatakan
bahwa mereka menggunakan
sistem keamanan yang
memblokir spam atau perilaku
abusif (berlebihan).
Sistem ini dapat menandai akun
yang berpotensi melakukan
tindakan merugikan seperti
mengirim pesan yang banyak di
waktu singkat atau menyebarkan
link situs berbahaya. Para ibu ini
kebanyakan mengirim sekitar 35
sampai 40 pesan dalam kurun
1,5 hingga 2 jam.
Facebook mengatakan bahwa
mereka sedang berusaha
memperbaiki sistem keamanan
yang mampu membedakan
perilaku spam dengan
antusiasme pengguna.[ito]
Comments
Post a Comment
silahkan berkomentar kawan !